Teh celup Papain Immunomodulator
Jamu kering Instan Papain Immunomodulator
Dibandingkan obat-obat modern, memang tanaman obat memiliki beberapa kelebihan, antara lain: efek sampingnya relatif rendah, dalam suatu ramuan dengan komponen berbeda memiliki efek saling mendukung, pada satu tanaman memiliki lebih dari satu efek farmakologi serta lebih sesuai untuk penyakit-penyakit metabolic dan degeneratif (Katno dan Pramono, tanpa tahun). Potensi yang besar ini harus difikirkan agar penggunaan tanaman obat dapat menunjang kebutuhan akan obatobatan yang semakin mendesak dan untuk mendapatkan obat pengganti jika resistensi obat terjadi secara meluas. Penelitian akan tanaman obat ini telah berkembang luas di beberapa negara seperti Cina, India, Thailand, Vietnam, Korea, Jepang dan indonesia.
Ramuan Papain ImmunomodulatorMinuman Teh Herbal Taru Pramana “Papain Immunomodulator “
BAHAN DASAR:
1. simplesia Piduh (tumbuhan pegagan / Centella asiatica),
2. tumbuhan Kemeniran (Phyllanthus niruri),
3. kejangutan (patikan kebo / euphorbia hirta)
4. kunir putih (curcuma zedoaria).
5. Daun Gedang/daun Pepaya (Carica papaya L.)
6. Cengkeh (Syzygium aromaticum)
7. Buah bengkudu (Morinda citrifolia L)
8. Jahe
Ramuan Usada Bali secara empiris (sudah digunakan secara turun temurun dari jaman Kuno hingga sekarang), didukung dengan penelitian ilmiah terbukti tanaman tersebut mengandung zat tertentu yang bermanfaat untuk kesehatan, seperti: zat Flavomoid, tannin, saponin, Papain, chymopapain, Scopotelin, senyawa fitosterol, Phyllanthin, hypophyllanthin, Xeronin, triterpenoid (vitamin A, vitamin C, vitamin E, vitamin B12, β-karoten, mineral (Mg, Ca, K, Zn, Mn, Fe).
1, SIMPLESIA PIDUH (TUMBUHAN PEGAGAN / CENTELLA ASIATICA),
Secara ilmiah klasifikasi pegagan menurut Lasmadiwati (2004) adalah sebagai berikut.
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Dikotiledonae
Ordo : Umbellales
Family : Umbelliferae
Genus : Centella
Spesies : Centella asiatica.
Gambar 1. Daun pegagan (Centella asiatica)
Penelitian ilmiah
menunjukkan tentang khasiat pegagan diantaranya efek anti–neoplastic (obat antikanker), efek
pelindung tukak lambung, menurunkan tekanan dinding pembuluh, mempercepat
penyembuhan luka, penambah nafsu makan, demam, gigitan ular, menyegarkan
badan, menurunkan panas, batuk kering, mimisan, peningkatan kecerdasan, dan
anti trombosis (mengatasi penyumbatan darah) (Badan POM, 2010), serta mengobati lepra, gangguan perut dan rematik (Wahjoedi dan Pudjiastuti, 2006).
Menurut Prabowo (2002), pegagan mengandung senyawa
1. Triterpenoid Savonin. Kandungan triterpenoid Savonin pegagan dapat merevitalisasi pembuluh darah sehingga peredaran darah ke otak menjadi lancar, memberikan efek menenangkan dan meningkatkan fungsi mental menjadi lebih baik.
Kandungan triterpenoid saponin dalam pegagan berkisar 1-8%. Unsur utama dalam triterpenoid saponin adalah asiatikosida dan madekassosida. Asiatikosida mampu bekerja sebagai detoksifikasi pada hati dan Madekassosida memiliki peran penting karena mampu memperbaiki keruskan sel dengan merangsang sintesis kolagen. Kolagen sangat penting sebagai bahan dasar pembentuk serat fibroblas, diketahui bahwa korteks ovarium (tempat perkembangan folikel) tersusun atas serat-serat fibroblast.
2. Centellasaonin yang saling bekerjasama dalam proses sintesa kolagen (Bonte et al.,1994)..
3. Triterpenoid genin terdiri atas beberapa unsur asam. Unsur yang paling dominan adalah asam asiatik. Asam asiatik berperan penting dalam proses apoptosis sel kanker (Hsu and Ya-Ling, 2004).
4. Minyak esensial sebesar 0,1% dari seluruh kandungan bahan aktif di dalamnya. Minyak esensial ini terbagi menjadi 2 jenis yaitu monoterpen dan sesquiterpen (Gupta and Kumar, 2006). Minyak esensial memberikan wangi yang khas pada tumbuhan pegagan (Dasuki, 1991).
5. Flavonoid merupakan salah satu kandungan gizi yang terdapat dalam pegagan. Senyawa ini bertanggung jawab terhadap zat warna merah, ungu, biru, dan zat warna kuning dalam tumbuhan (Jayanti, 2007). Flavonoid termasuk senyawa fenolik alam yang potensial sebagai antioksidan. Flavonoid menghambat beberapa enzim yang dapat mengaktifkan proses radang, seperti prostaglandin, dan nitric oxide (Gallego, et al, 2002)
6. Fitosterol merupakan turunan senyawa sterol, yang dahulu hanya ditemukan pada hewan dalam bentuk kolesterol sebagai bahan baku pembentuk hormon seks. Senyawa-senyawa fitosterol yang terdapat pada tumbuhan antara lain sitosterol, stigmasterol, dan kampesterol.
Ketiga senyawa fitosterol (sitosterol, stigmasterol, dan kampesterol ) tersebut terbukti mampu bekerja baik untuk mengurangi kolesterol total dan LDL kolesterol dalam darah (Tisnajaya et al., 2005).
7. Pegagan memiliki rasa manis, bersifat mendinginkan, berfungsi membersihkan darah, melancarkan peredaran darah, peluruh kencing, penurun panas, menghentikan pendarahan, meningkatkan syaraf memori, antibakteri, tonik (cairan untuk kulit kepala serta rambut kepala untuk menguatkan dan menyuburkan rambut), antiinflamasi (anti bengkak), hipotensif (darah rendah), Insektisida (anti serangga tertentu) , antialergi, dan simultan (serentak/bersamaan) (Lasmadiwati, 2004), dapat meningkatkan fungsi kognitif (persoalan yang menyangkut kemampuan untuk mengembangkan kemampuan rasional/akal) (Rao et al. (2007)
2. TUMBUHAN KEMENIRAN (PHYLLANTHUS NIRURI),
Menurut Kardinan dan Kusuma (2004) taksonomi tumbuhan meniran adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Euphorbiales
Suku : Euphorbiaceae
Marga : Phyllanthus
Jenis : Phyllanthus urinaria L.
Berdasarkan data klinis empiris dan klinis di atas dapat disimpulkan bahwa meniran efektif untuk mengobatiberagam penyakit diantaranya batu ginjal atau empedu, infeksi saluran pernafasan atas, diabetes, infeksi kandung kemih, diare, malaria atau demam, gonorhoe, radang ginjal, hepatitis, epilepsi atau ayan, influenza, dan tuberkulosis (TBC). Meniran juga dipakai untuk menyembuhkan penyakit kelamin sipilis dan bermanfaat sebagai pembersih darah dan berbagai penyakit kulit (Kardinan dan Kusuma, 2004).
Secara etnofitomedika, meniran telah lama digunakan masyarakat di berbagai belahan dunia. Di Indonesia yang kaya akan flora hutan tropis, meniran secara tunggal atau diramu bersama tumbuhan obat lainnya secara turun-temurun digunakan untuk mengobati beragam penyakit, seperti diare, malaria, sariawan, batu ginjal, sakit kuning, ayan, sakit gigi, gonorhoe, dan antiradang (Kardinan dan Kusuma, 2004).
Kandungan:
Meniran banyak mengandung berbagai unsur kimia sebagai berikut. Lignan yang terdiri dari phyllanthine, hypophyllanthine, phyltetraline, lintretaline, nirathine, nitretaline, nirphylline, nirurin, dan niruriside. Terpen terdiri dari cymene, limonene, lupeol, dan lupeol acetate. Flavonoid terdiri dari quercetine, quercitrine, isoquercitrine, astragaline, rutine, dan physetingglucoside. Lipid terdiri dari ricinoleic acid, dotriancontanoic acid, linoleic acid, dan linolenic acid. Benzenoid berupa methylsalicilate. Alkaloid terdiri dari norsecurinine, 4-metoxy-norsecurinine, entnorsecurinina, nirurine, phyllanthine, dan phyllochrysine. Steroid berupa beta-sitosterol. Alcanes berupa triacontanal dan triacontanol(Kardinan dan Kusuma, 2004). Komponen lain yang terkandung dalam meniran antara lain mineral, damar, dan zat penyamak (Thomas, 1992).
Manfaat berdasarkan kandungannya:
1. Mineral:
Mineral makro adalah natrium, klorida, kalium, kalsium, fosfor, magnesium dan sulfur, mineral mikro, seperti besi, seng, iodium dan selenium (Almatsier, 2006).
2. Kalsium : pembentukan tulang dan gigi, mengatur pembekuan darah, katalisator reaksi-reaksi biologik, kontraksi otot serta menjaga permeabilitas membran sel (Almatsier, 2006). Kadar kalsium dalam darah yang sangat rendah dapat menyebabkan tetani atau kejang. Kepekaan serabut saraf dan pusat saraf terhadap rangsangan, sehingga terjadi kejang otot misalnya pada kaki (Almatsier, 2006).
3. Kalium: Kekurangan Kalium menyebabkan lemah, lesu, kehilangan nafsu makan, kelumpuhan, mengigau dan konstipasi (Almatsier, 2006). asam urat yang telah mengkristal di dalam darah dan ginjal akan terlarut secara perlahan-lahan dan akan dikeluarkan. Meniran juga berkhasiat diuretik, mendorong keluarnya air seni.
4. Natrium: Kekurangan natrium menyebabkan kejang, apatis dan kehilangan nafsu makan. Kekurangan natrium dapat terjadi sesudah muntah, diare, keringat berlebihan dan bila menjalankan diet yang sangat terbatas dalam natrium (Almatsier, 2001).
5. Immunomodulator berperan membuat sistem imun tubuh lebih aktif menjalankan tugasnya, sekaligus menguatkan sistem imun (immunostimulator) tubuh. Jika sistem imun meningkat kekebalan atau daya tahan tubuh terhadap serangan virus, bakteri, atau mikroba juga meningkat. Sistem kekebalan tubuh bekerja dengan 3 cara, pertama menciptakan penghalang yang mencegah masuknya bakteri dan virus ke dalam tubuh. Kedua jika bakteri dan virus berhasil masuk ke dalam tubuh, sistem kekebalan akan cepat mendeteksinya dan melakukan proses eliminasi sebelum zat asing ini berkembang biak. Ketiga jika bakteri dan virus telanjur bereproduksi, sistem kekebalan tubuh akan mulai memberantasnya. Meniran mempunyai manfaat sebagai imunomodulator yaitu obat yang dapat mengembalikan dan memperbaiki sistem imun yang fungsinya terganggu atau untuk menekan yang fungsinya berlebihan. Secara klinis imunomodulator digunakan pada pasien dengan gangguan imunitas, antara lain pada kasus keganasan HIV/AIDS, malnutrisi, alergi, dan lain-lain (Maat, 1996).
6. Flavonoid (phyllanthin, hypophyllanthin, qeurcetrin, isoquercetrin, astragalin dan rutin}.
Saponin dan tanin adalah glikosida triterpena dan sterol: Dapat Mengurangi Resiko meningkatnya kolesterol, Mempersempit Jalur risiko kanker, Meningkatkan sistem kekebalan, Memperkecil Tingkat kekeroposan Yang Terjadi pada Tulang, Sebagai Antioksidan secara langsung (https://quipper.co.id/fungsi-saponin/). Flavonoid menghambat beberapa enzim yang dapat mengaktifkan proses radang, seperti prostaglandin, dan nitric oxide (Gallego, et al, 2002)
7. Antioksidan Hasil berbagai riset pra-klinis menunjukkan ekstrak meniran dapat memodulasi sistem imun lewat proliferasi dan aktivas limfosit T dan B, sekresi beberapa sitokin spesifik seperti interferon-gamma, tumor necrosis factor alpha dan beberapa interleukin. Limfosit T dan B bekerja ketika perlawanan sistem imun alami kita tidak mencukupi. Limfosit T dan B bekerja menurut jenis serangan virus dan bakteri yang terjadi. Fungsi lain meniran mengaktivasi sistem komplemen, aktivasi sel fagositik seperti makrofag dan monosit, juga meningkatkan jumlah sel NK (natural killer cell). Sel NK adalah sel limfosit yang dapat membunuh sel yang dihuni virus atau sel tumor. Dari hasil uji dapat diduga bahwa ekstrak tersebut dapat digunakan sebagai terapi tambahan untuk penyakit infeksi akut dan kronis seperti TBC, hepatitis, ISPA, dan herpes zoster.
8. asam lemak ( asam ricinoleat, asam linoleat, dan asam linolenat) yang memiliki khasiat sebagai antikanker, antiinflamasi, analgesik, antialergi, senyawa imunomodulator, zat anti bakteri dan anti oksidan dan lainnya (Trihardjana, 2007).
9. Filantin dan hipofilantin : melindungi sel hati dari zat toksik (hepatoprotektor). (Dalimartha, 2000).
10. Phyllanthin dan hypophyllanthin merupakan komponen utama yang diperkirakan berperan dalam penurunan kadar gula darah Antidiabetes . Hal ini ditunjukkan pada ekstrak air meniran yang diberikan pada tikus yang sudah diinduksi dengan aloksan, zat pencetus diabetes. Ternyata tikus yang diberi ekstrak meniran menurun kadar gula darahnya. Meniran terbukti berperan sebagai antidiabetes
11. Aflatoksin /Hepatoprotektor : Meniran juga berfungsi sebagai agen hepatoprotektor Di India sudah lazim herba meniran dipakai sebagai obat liver. Sekelompok tikus diinjeksi karbon tetraklorida, zat penginduksi hepatotoksik. Ternyata tikus yang diberi air rebusan meniran mengalami perbaikan organ liver. Salah satu senyawa yang hingga sekarang menjadi masalah kesehatan bagi penduduk di berbagai negara beriklim tropis adalah aflatoksin, sebuah penelitian tentang efek aflatoksin membuktikan ekstrak meniran dapat menghambat kerusakan sel hati dibanding hati tikus percobaan yang tidak diberi meniran. Meniran mengandung senyawa antihepatotoksik seperti filantin, hipofilantin, triakontanal dan trikontanol. Senyawa mana yang berperan dominan belum diketahui. Perlu penelitian lebih lanjut. Phyllanthus bekerja sebagai pelindung hati dengan cara menyabotase DNA polimerase, enzim yang diperlukan virus hepatitis B untuk bereplikasi. Dalam sebuah penelitian di India, 59% pasien yang menderita infeksi hepatitis B menunjukkan kadar HBV invection yang makin kecil setelah mengkonsumsi meniran selama 30 hari.
12. Hepatitis kronis Hasil uji klinis di RS Soetomo membuktikan meniran berkhasiat mengatasi hepatitis B. Pasien hepatitis kronis diberi sebuah kapsul meniran 3 kali sehari selama sebulan. Ekstrak meniran dapat memodulasi sistem imun lewat proliferasi dan aktivasi limfosit T dan B. Sekresi TNF-a dan IFN-a meningkat. Efek akhirnya indikasi kesembuhan hepatitis. Hasil riset Haowie dalam Journal Laboratory clinic Medicine menyebutkan meniran terbukti menghambat kineria polimerisasi DNA oleh virus hepatitis B dan mengikat antigen virus itu (Generasi Biologi: Explorans vivo, a meleculo ad universum)
Meniran memiliki rasa pahit, agak asam, serta bersifat sejuk atau mendinginkan. Secara empiris dan klinis, herba meniran berfungsi sebagai antibakteri atau antibiotik, antihepatotoksik (melindungi hati dari racun), antipiretik (pereda demam), antitusif (pereda batuk), antiradang, antivirus, diuretik (peluruh air seni dan mencegah pembentukan kristal kalsium oksalat), ekspektoran (peluruh dahak), hipoglikemik (menurunkan kadar glukosa darah), serta sebagai immunostimulan (merangsang sel imun bekerja lebih aktif) (Kardinan dan Kusuma, 2004).
Berbeda dengan temulawak yang telah teruji mampu menormalkan fungsi lever, meniran memiliki khasiat lebih dari itu. Ekstrak meniran mampu mengurangi replika virus hepatitis. Tidak hanya kadar SGOT dan SGPT yang dapat diturunkan, tetapi juga jumlah virus yang ada dalam hati tersebut (Kardinan dan Kusuma, 2004).
TOXIC: Ibu hamil dilarang meminumnya karena meniran bersifat menggugurkan kandungan. Penderita dengan gangguan ginjal akut sebaiknya tidak mengkonsumsi ramuan berbahan dasar meniran. Pemakaian dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan gangguan disfungsi ereksi dan gagal ginjal.
3, DAUN GEDANG/DAUN PEPAYA (Carica papaya L.)
Kedudukan tanaman pepaya dalam sistematik (taksonomi) tumbuhan diklasifikasikan sebagai berikut
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi : Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)
Sub-Divisi : Angiosperma (Biji Tertutup)
Kelas : Dicotyledonae (Biji berkeping dua)
Ordo : Caricales
Famili : Caricaceae
Spesies : Carica papaya L.(Rukmana, 1995)
Daun muda dapat dipergunakan untuk pengobatan penyakit demam, penambah nafsu makan, keputihan, jerawat, menambah air susu, serta mengobati sakit gigi. Dalam beberapa dekade terakhir, ekstrak papaya digunakan untuk memerangi penyakit kanker (Sukardiman 2006).
1. Kandungan saponin, tannin, dan flavonoid yang merupakan senyawa yang dapat menjadi immunomodulator. Tiga mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan UGM menemukan potensi daun pepaya sebagai imunomodulator atau obat yang dapat memperkuat sistem imun. (https://ugm.ac.id/id/berita/16464-mahasiswa-ugm-gali-potensi-daun-pepaya-untuk-memperkuat-imun). kandungan tannin pada ekstrak daun pepaya mencapai lebih dari 90%.”
Pengaruh pemberian ekstrak daun pepaya terhadap imunitas dengan pengamatan pada sel makrofag mencit, dilakukan di Laboratorium Farmakologi dan Terapi FKKMK UGM. Pada tahap pengujian, mereka mengambil sel makrofag dari peritoneum mencit untuk dilakukan uji fagositosis makrofag menggunakan latex dengan 7 kelompok uji, kemudian dari kelompok uji tersebut dilihat kemampuan makrofag dalam 'memakan' latex beads.
“Sel makrofag, sederhananya, dapat dianggap sebagai tentaranya tubuh. Dengan kata lain, ketika ada kuman atau bibit penyakit yang masuk ke dalam tubuh, makrofag inilah yang akan berusaha menghalangi dan memakannya sebelum menginfeksi sel-sel yang rentan.
Menurut penelitian sebelumnya, senyawa yang terkandung pada daun pepaya dan memiliki khasiat ini adalah saponin dan tannin. Keduanya sudah lazim dimanfaatkan sebagai imunomodulator di pasaran namun dari sumber herbal yang lain, yaitu daun meniran.
Annonaceous acetogenin pada jaringan tangkai daun memiliki potensi yang tinggi sebagai anti tumor dan pestisida. Flavonoid menghambat beberapa enzim yang dapat mengaktifkan proses radang, seperti prostaglandin, dan nitric oxide (Gallego, et al, 2002). Flavonoid memiliki efek antitumor, immunostimulant, antioksidan, analgesik, antiradang, antivirus, antibakteri, dan anti fungi/jamur/virus.
flavonoid memiliki banyak manfaat untuk kesehatan manusia karena kapasitas
antioksidan dari flavanoid dan kemampuannya dalam :
a. memodulasi enzim yang berbeda.
b. interaksi dengan reseptor spesifik.
c. efek vasodilatasi (Pelebaran pembuluh darah).
d. berikatan dengan ion logam seperti Cu dan Fe(Pietta dan Paolo, 1999).
2. Alkaloid carpain yang terkandung dalam daun pepaya sebagai antiplasmodium, Papain dan carocain yang meningkatkan trombosit darah serta mengurangi infeksi akibat demam berdarah. Alkaloid: merupakan golongan senyawa organik yang paling banyak ditemukan dalam tumbuhan. Alkaloid merupakan senyawa yang menyerupai basa, terbukti dari asal namanya alkali (basa). Isolasi murni alkaloid dan derivatnya digunakan untuk sebagai bahan medis dasar karena efek analgesik, antispasmodik dan antibakteri (Stray, 1998). Senyawa yang bersifat sitotoksik seperti alkalod dapat mempunyai efek imunosupresif pada dosis tinggi. Imunosupresif dapat menghambat proliferasi sel imun, sitotoksiksitas, dan menghambat produksi limfosit sel T (Hargono, 1996).
3. triterpenoid (vitamin A, vitamin C, vitamin E, vitamin B12, β-karoten, mineral (Mg, Ca, K, Zn, Mn, Fe)
4. acetogenin: komponen antimalaria yang kuat, meningkatkan trombosit darah serta mengurangi infeksi akibat demam berdarah.
5. plasmodiasatatic yang mengurangi tingkat pertumbuhan plasmodium --salah satu parasit penyebab malaria
6. Protein tinggi, lemak, vitamin, kalsium (Ca) dan zat bes (Fe) yang berfungsi sebagai pembentukan hemoglobin
7. Papain, chymopapain, serta serat esensial : Menurut penelitian berjudul Papaya preparation (Caricol®) in digestive disorders pada tahun 2013, mengonsumsi daun pepaya muda dan empuk, dapat menyembuhkan masalah pencernaan seperti; kembung, konstipasi, dan nyeri di dada akibat naiknya asam lambung.Sebab, daun pepaya kaya akan antioksidan dan senyawa aktif seperti papain, chymopapain, serta serat esensial. Seluruh komponen tersebut berfungsi untuk melancarkan kinerja pencernaan. Jus daun pepaya, juga bisa meredakan kerusakan dinding usus yang mengarah ke lambung akibat konsumsi alkohol dan stres. Daun pepaya yang sudah diekstrak ataupun masih dalam keadaan segar; mengandung polifenol, saponin, dan alkaloid yang berperan anti nyeri dan antiimplamasi.
8. carposide yang berfungsi mengobati cacingan.
9. Vit C: Dalam 100 gram daun pepaya segar terdapat 140 mg vitamin C (LIPI, 2009).Vitamin C dapat berbentuk sebagai dan asam L-dehidroaskorbat, keduanya mempunyai keaktifan sebagai vitamin C. Kekurangan vitamin C menyebabkan kerapuhan dinding-dinding kapiler, gusi berdarah, gigi mudah tanggal, sariawan, dan penyakit pada sendi tulang (Anonim, 2009). Vitamin C termasuk vitamin yang larut dalam air, berpengaruh penting dalam pembentukan kolagen, komponen penting pembentuk jaringan ikat dalam tubuh. Sintesis kolagen yang adekuat perlu untuk ligamen yang kuat, tendon, dentin kulit, pembuluh darah, dan tulang, dan untuk proses penyembuhan luka (Economos, 1999). Vitamin C mempunyai sifat sebagai antioksidan yang dapat melindungi molekul-molekul yang sangat diperlukan oleh tubuh seperti protein, lipid, karbohidrat dan asam nukleat dari kerusakan oleh radikal bebas dan reaktif oksigen spesies (Higdon, 2004). Vitamin C, karena memiliki daya antioksidan, sering ditambahkan pada makanan untuk mencegah perubahan oksidatif.
Dalam penelitian Goldenberg (2003), vitamin C dapat melindungi aktivtas fagositosis dari auto-oksidasi, meningkatkan produksi interleukin-1 dan TNF-α, dan meningkatkan fagositosis sel NK dan sel makrofag. Selain itu,vitamin C juga menghambat terjadinya kerusakan jaringandengan menghambat produksireactive oxygen speciesi (ROS) secara berlebih (Arifin, et al, 2007).
Berdasarkan riset yang dipublikasikan dalam Journal of Ethnopharmocology, enzim pada daun pepaya dapat melawan kanker hati, kanker paru-paru, kanker pankreas, hingga kanker payudara.
10. senyawa fitosterol: Mengonsumsi jus daun pepaya dapat membersihkan darah dari kolesterol jahat. Hal ini bisa terjadi karena di dalam jus pepaya, senyawa fitosterol punya struktur yang mirip dengan kolesterol jahat (LDL). Dengan begitu, kerusakan akibat radikal bebas dapat terminimalisir, membuat organ hatimu tetap aman dari gangguan penyakit seperti sakit kuning dan sirosis.
Toxik:
Juga zat papain yang tinggi dalam daun ini membuat rasanya pahit karena bersifat stomakik yang berguna untuk meningkatkan nafsu makan.
Teh daun pepaya dapat meringankan mulas dan merupakan stimulan nafsu makan.
Enzim papain dalam daun pepaya telah diketahui menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang
4 KUNIR PUTIH (CURCUMA ZEDOARIA).
Adapun klasifikasi tanaman kunyit putih
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Classis : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Familia : Zingiberaceae
Genus : Kaempferia
Species : Kaempferia rotunda L. (Tjitrosoepomo, 2000).
Manfaat kunyit putih antara lain :
Membantu proses perawatan penyakit tumor; Membantu proses perawatan penyakit kanker
Kista; Mencegah diabetes ; Mengobati polip; Amandel ; Anti oksidan; Memperkuat daya tahan tubuh; Bronkhitis; Keputihan; Nyeri haid; Mengobati masuk angina; Asam lambung; Maag; Ambeien; Dan lain-lain
Berikut adalah data kandungan kunyit menurut pemkomedan.go.id:
1. flavonoid, alkaloid dan tanin: yang berfungsi sebagai antioksidan, melawan radikal bebas yang menjadi sebab tumbuhnya sel kanker. Memiliki aktivitas sebagai antimikroba dengan mekanisme penghambatan yang spesifik.Sebagai pencegah keputihan konsentrasi yang tertinggi pada jamur Candida albicans mengalami kerusakan dinding sel yang terparah. Antioksidan: mencegah asam deoksiribonukleat (DNA) dari kerusakan gen, Kerusakan gen ini, merupakan salah satu faktor pemicu timbulnya kanker, bertindak sebagai obat anti peradangan. penghambat aktivitas racun dalam tubuh
2. Kurkumin: Senyawa curcuminoids yang terkandung dalam kunyit putih, bermanfaat sebagai antialergi, dan terbukti mengatasi gejala alergi pada kulit. Sebagai obat antialergi, kunyit putih bekerja layaknya antihistamin yang berfungsi untuk menghambat aktivitas protein penyebab peradangan dan mencegah pelepasan histamin, mampu mencegah, merontokkan, memblokir, dan menonaktifkan sel kanker dalam tubuh, tanpa merusak sel di sekitarnya.
3. zat ribosome inactivating protein (RIP) untuk mengatasi wasir, penurun panas, masuk angin, gatal-gatal, diare, dan masih banyak lagi , dapat menyembuhkan penyakit kanker dan juga sakit perut pada wanita haid. Berfungsi untuk memberhentikan perkembangan sel yang bermasalah. Mekanismenya yaitu dengan menempel pada sel yang berkembang biak itu, Meskipun hanya memberhentikan perkembangan sel, namun pengaruhnya sangat besar, karena sel yang telah lama tidak berkembang biak pada akhirnya akan mati (Febriani, S. S., Yolanda, T., Arianti, V. A., & Zainul, R. (2018, October 12). A Review Solid Stated : Principles and Methode. https://doi.org/10.31227/osf.io/7us4x)
4. Garam-garam mineral (zat besi, fosfor, dan kalsium)
5. Minyak Atsiri (keton sesquiterpen, Zingiberen 25%, turmeron, felandren, tumeon 60%, sabinen, borneol dan sineil)
Dikutip dari Journal of Pharmacy and Pharnacology, kunyit putih memiliki sifat antimikroba dan antijamur yang cukup baik. Ekstrak kunyit putih terbukti melawan beberapa spesies bakteri penyebab penyakit seperti E. Coli, bakteri penyebab berbagai gangguan pencernaan, dan Staphylococcus Aureus, bakteri penyebab bisul, impetigo, selulitis, sepsis, dan osteomielitis.
Kunyit putih untuk kesehatan mampu melawan infeksi jamur, seperti Candida dan Aspergillus, serta menghambat aktivitas jamur-jamur lainnya pada tubuh manusia. Selain itu, manfaat kunyit putih turut andil dalam mengurangi jumlah bakteri jahat di mulut, dengan hasil yang setara dengan produk obat kumur yang biasa dijual di pasaran.
5. KEJANGUTAN (PATIKAN KEBO / EUPHORBIA HIRTA)
Khasiat pada tanaman patikan kebo (Euphorbia hirta L) telah dimanfaatkan sebagai obat untuk mengobati berbagai penyakit. Berikut:
merupakan khasiat dari daun patikan kebo, diantaranya mengobati radang tenggorokan, bronkhitis, asma, radang perut, diare, disentri, kencing darah, radang kelenjar susu dan payu dara, bengkak, penyakit eksim dan berak darah. Tanaman ini memiliki rasa agak pahit, asam, sejuk, dan sedikit beracun. Tanaman patikan kebo (Euphorbia hirta L) mempunyai zat-zat kimia yang dapat berkhasiat antara lain yaitu mempunyai efek farmakologis antiinflamasi, peluruh air seni dan
menghilangkan gatal dan seluruh bagian tanaman patikan kebo dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit antara lain abses paru, bronchitis kronis, asma, disentri, melancarkan kencing, radang kelenjar susu atau payudara dan tipus abdominalis (Hariana, 2006)
Kandungan daun patikan kebo sebagaimana dimaksud antara lain:
1. Asam askorbat (vitamin C), Beta-sitosterol dan Tanin: sebagai antiinflamasi. asam askorbat pada patikan kebo memiliki sifat anti-asma. Senyawa tersebut bekerja dengan cara menghasilkan efek relaksasi pada saluran pernapasan. Guna mendapatkan manfaat patikan kebo yang satu ini, Anda bisa merebus daun tersebut di dalam air mendidih, setelah itu minum air rebusan tersebut secara rutin sampai gejala asma maupun gangguan pernapasan lainnya hilang.
2. Flavonoid, Kaempferol dan Saponin: Sebuah studi pada tahun 2010 menuliskan jika daun patikan kebo memiliki sifat antibakteri. Artinya, mengonsumsi tanaman herbal ini dianggap mampu untuk mengatasi sejumlah infeksi yang disebabkan oleh bakteri. membantu penyembuhan luka
Kandungan Kimia dan Efek Farmakologi Tanaman Patikan Kebo (Euphorbia hirta L). Sumber: (Janeway, et all. 2007 dalam Prihantiny, 2010).
1. Flavonoid : menghasilkan sistem imun yang alamiah (innate) dan system imun spesifik (adaptive), antiinflamasi dan antihistamin. Kandungan senyawa flavonoid yaitu senyawa yang mudah larut dalam air untuk kerja antimikroba dan antivirus. Flavonoid menyebabkan terjadinya kerusakan permeabilitas dinding sel bakteri, mikrosom,dan lisosom sebagai hasil interaksi antara flavonoid dengan DNA bakteri (Naiborhu 2002 dalam Rohyani, dkk. 2015).
2. Asam askorba antialergi, antiinflamasi, antihistamin, antioksidan, imunomodulator, imunostimulant, antispasmotic, asthma preventive, dan Caantagonist
3. Beta-amyrin Antiinflamasi
4. Beta-sitosterol Antiinflamasi, antioksidan, antiprostaglandin
5. Caffeic-acid Antihistamin, antiinflamasi, antioksidan, antispasmodic, imunostimulant, leukotrieneinhibitor, lipoxygenase-inhibitor, COX-2-inhibitor, dan Ca-antagonist
6. Quercetin lipoxygenase-inhibitor, leukotrieneinhibitor, COX-inhibitor, Nuclear Factor кB inhibitor (NF-кB inhibitor), protein-kinaseC-inhibitor, dan phospholipase inhibitor
7. Kaempferol antioksidan, ICAM-inhibitor, antispasmodic
8. Gallic-acid bronkodilator, antiinflamasi, lipoxygenaseinhibitor, dan COXinhibitor
9. P-coumaricacid prostaglandin-synthesis-inhibitor, lipoxygenase inhibitor, antioksidan, antispasmotic
10. Taxaxerol Antisecretory
11. Tanin imunostimulant, menyebuhkan luka karena bersifat antiseptik, antiinflamasi, antifungi, dan antibakterial (Ekpo & Pretorius, 2007 dalam Nafisah,dkk. 2014).
12. Saponin meningkatkan sistem imun dan antiinflamasi, Saponin dalam tumbuhan patikan kebo ini dapat menyebuhkan luka karena bersifat antiseptik, anti-inflamasi, antifungi, dan antibakterial (Ekpo & Pretorius, 2007 dalam Nafisah, dkk. 2014). Mekanisme saponin dalam penyembuhan luka sayat adalah memacu pembentukan kolagen (struktur protein yang berperan dalam proses penyembuhan luka sayat). Senyawa saponin merupakan zat yang dapat meningkatkan permeabilitas membrane sehingga sehingga terjadi hemolisis sel, apabila saponin berinteraksi dengan sel bakteri maka dinding sel bakteri akan pecah atau lisis (Robinson, 1995 dalam Fridiana, 2012). Saponin untuk obat luar biasanya bersifat membersihkan atau antiseptik (Rohyani, 2015). Selain itu saponin juga dapat menghilangkan bau badan (Anonim, 2003 dalam Batari, 2007). Menurut Rohyani (2015), saponin memberikan rasa pahit dan sifat menyejukkan serta berkhasiat sebagai anti tumor dan menghambat pertumbuhan kanker, terutama kanker usus besar
13.Ferulic acid antialergi, antiinflamasi, antioksidan, antiserotonin, antispasmodic, imunostimulant, dan prostaglandinsynthesis-inhibitor
14. Linoleic acid antianaphylactic, antihistamin, antiinflamasi, antileukotriene-D4, dan meningkatkan sistem imun
15 Betulin antiinflamasi dan prostaglandin-synthesisinhibitor
16 Oleic acid antiinflamasi dan antileukotriene-D4
Antiinflamasi, antioksdian, antihistamin, imuno, Antibhakteri dan virus sehingga cocok sebagai pengawet alami.
6. CENGKEH (Syzygium aromaticum)
Menurut Tjitrosoepomo (2005) Tanaman cengkeh (Syzigium aromaticum)
dalam sistematika tumbuhan (taksonomi) diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Maglionopsida
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Syzigium
Spesies : Syzigium aromaticum
Cengkeh mengandung komponen fenolik yang tinggi yaitu
1. Senyawa eugenol 70-80% senyawa ini bersifat antioksidan.
2. Eugenol mempunyai sifat sebagai stimulan, anestetik lokal, karminatif (peluluh kentut) , antiseptik dan antispasmodic (Relaksan otot polos) (Nurdjannah, 2004).
3. Senyawa eugenol merupakan komponen utama yang terkandung dalam minyak atsiri cengkeh. Eugenol mengandung senyawa aktif seperti saponin, flavonoid, tannin, dan minyak atsiri (Rorong, 2008).
4. Daun cengkeh memiliki kandungan minyak atsiri 1-4%, yang dapat dimanfaatkan sebagai obat. Menurut Talahatu (2015) pemisahan kandungan kimia dari bunga cengkeh, tangkai cengkeh dan daun cengkeh yang menunjukkan bahwa bunga cengkeh dan daun cengkeh mengandung saponin, alkaloid, flavonoid, glikosida, tannin dan minyak atsiri sedangkan tangkai bunga cengkeh mengandung saponin, tannin, alkaloid, glikosida, flavonoid dan minyak atsiri.
7. BUAH BENGKUDU (Morinda citrifolia L)
Adapun Klasifikasi tanaman mengkudu menurut Djauhariya (2003) adalah
sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rubiales
Famili : Rubiaceae
Genus : Morinda
Spesies : Morinda citrifolia L.
Kandungan bioaktif yang terdapat dalam buah mengkudu:
1. Alizarin: Pemutus hubungan pembuluh darah ke tumor.
2. Antrakuinon: Membunuh mikroba Pathogen. sebagai zat anti bakteri
3. Arginin: Bahan pembentuk protein, meningkatkan imunitas, memproduksi Nitric Oxide (NO).
4. Damnacantal: Anti Kanker dan anti biotik alami membantu penyerapan.
5. Lisin: Membantu penyerapan kalsium dan pembentukan kolagen pada tubuh pembentuka kolagen pada tulang. Penilalanin Penting untuk dikonsumsi karena tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga harus didapatkan dari luar .
6. Prolin: Mengatur sistem kekebalan tubuh, dan mencegah gejala penyakit autoimmun.
7. Proxeronin dan proxeronase : Mempercepat penyerapan zat makanan ke dalam sistem pencernaan dan menyelaraskan kerja sel dalam tubuh.
8. Scopoletin: Mengatur tekanan darah. mengikat serotonin yaitu senyawa yang menjadi penyebab terjadinya penyempitan pembuluh darah. obat alternatif untuk penyakit tekanan darah tinggi. scopotelin dapat meningkatkan kegiatan kelenjar pineal di dalam otak
9. Selenium: Antioksidan.
10. Serotonin: Menghalau stress. Serotonin dilaporkan dapat menghambat kerja otot polos dan syaraf (Solomon, 1998).
11. Sitosterol: Menahan pertumbuhan sel-sel kanker dan melindungi seseorang dari penyakit jantung.
12. Steroid: Antiseptik dan desinfektan.
13. Terpenoid: Membantu tubuh dalam proses sintesa organik dan pemulihan sel-sel tubuh.
14. Vitamin C: Antioksidan. Asam askorbat merupaka sumber vitamin C dan antioksidan (Bangun, 2002). Antioksidan dapat melindungi kerusakan membran sel dan sub seluler lainya (akibat banyaknya ikatan rangkap yang mudah dioksidasi sehingga akan melindungi lemak dari oksidasi) serta dapat melindungi kerusakan fosfolipid yang terdapat dalam sel. Asam kaproat dan asam kaprik inilah yang menyebabkan bau busuk yang tajam pada buah mengkudu (Winarti, 2005).
15. Xeronin: Mengaktifkan kelenjar tiroid & timus (fungsi kekebalan tubuh) mengaktifkan enzim-enzim dan mengatur fungsi protein di dalam sel. Sumber : (Djauhariya dkk., 2006). xeronine mampu merangsang system kekebalan, pengaturan fungsi sel dan regenerasi seluler dari sel – sel yang mengalami kerusakan.
8. Jahe (Zingiber officinale)
sistematika (taksonomi) tumbuhan adalah sebagai berikut :
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Species : Zingiber officinale rosc
Varietas : Zingiber officinale var. officinale(jahe gajah)
Zingiber officinale var. amarum (jahe emprit)
Zingiber officinale var. rubrum (jahe merah)
Rimpang jahe memiliki banyak kegunaan, antara lain untuk obat sakit kepala, masuk angin, untuk memperkuat lambung (sebagai stomachikum), dan menambah nafsu makan (stimulansia). Juga digunakan untuk mengobati rematik, kolera, difteria, neuropati, sebagai penawar racun ular, dan sebagai obat luar untuk mengobati keseleo, bengkak dan memar.
Menurut Kartikawati (1999), terdapat tiga macam mekanisme kerja antioksidan
pada radikal bebas, yaitu:
A. Antioksidan primer yang mampu mengurangi pembentukan radikal bebas baru dengan cara memutus reaksi berantai dan mengubahnya menjadi produk yang lebih stabil. Contohnya adalah superoskida dismutase (SOD), glutation peroksidase, dan katalase yang dapat mengubah radikal superoksida menjadi molekul air.
B. Antioksidan sekunder berperan mengikat radikal bebas dan mencegah amplifikasi senyawa radikal. Beberapa contohnya adalah vitamin A (betakaroten), vitamin C, vitamin E, dan senyawa fitokimia.
C. Antioksidan tersier berperan dalam mekanisme biomolekuler, seperti memperbaiki kerusakan sel dan jaringan yang disebabkan radikal bebas.
1. poliphenol ternyata dapat melindungi tubuh dari berbagai polutan yang ada di lingkungan.
2. Antioksidan jahe juga dapat meningkatkan hormon testosterone, antioksidan terbagi menjadi antioksidan enzim dan vitamin. Antioksidan enzim meliputi superoksida dismutase, katalase, dan glutation peroksidase. Antioksidan vitamin lebih populer sebagai antioksidan dibandingkan enzim. Antioksidan vitamin mencakup alfa tokoferol (vitamin E), beta karoten, dan asam askorbat (Vitamin C) (Menurut Sofia (2007).
3. gingerol, shogaol dan zingerone diketahui mempunyai efek farmakologi seperti antioksidan, antiinflammasi, analgesic dan antikarsinogenik
Penelitian modern telah membuktikan secara ilmiah berbagai manfaat jahe, antara lain :
a. Menurunkan tekanan darah. Hal ini karena jahe merangsang pelepasan hormone adrenalin dan memperlebar pembuluh darah, akibatnya darah mengalir lebih cepat dan lancar dan memperingan kerja jantung memompa darah.
b. Membantu pencernaan, karena jahe mengandung enzim pencernaan yaitu protease dan lipase, yang masing-masing mencerna protein dan lemak.
c. Gingerol pada jahe bersifat antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan darah. Jadi mencegah tersumbatnya pembuluh darah, penyebab utama stroke, dan serangan jantung. Gingerol juga diduga membantu menurunkan kadar kolesterol.
d. Mencegah mual, karena jahe mampu memblok serotonin, yaitu senyawa kimia yang dapat menyebabkan perut berkontraksi, sehingga timbul rasa mual. Termasuk mual akibat mabok perjalanan.
e. Membuat lambung menjadi nyaman, meringankan kram perut dan membantu mengeluarkan angin.
f. Jahe juga mengandung antioksidan yang membantu menetralkan efek merusak yang disebabkan oleh radikal bebas di dalam tubuh
Kesimpulan manfaat Minuman Teh Herbal Papain Immunomodulator
membantu mengtasi penyumbatan peredaran darah ke otak,
meberikan efek menenangkan, meningkatkan syaraf memori/fungsi otak lebih baik.
Membantu detoksifikasi,
merangsang sintesa colagen,
menghambat berbagi jenis kanker dan tumor,
membantu mengtasi peradangan,
penurun panas,
membantu mengatasi batuk ,
menguwatkan sistem imun terhadap serangan virus/ jamur, dan bakteri,
menyehatkan paru-paru,
anti alergi,
mengatasi kelebihan kolesterol,
mencegah peneroposan tulang,
melindungi hati dari hevatitis,
mengatasi diabetes,
melegakan pernafasan,
mencegah batu empedu dan batu ginjal,
meningkatkan hemoglobin dalam darah,
membantu mengtasi masalah pencernaan,
anti nyeri
Ramuan Usada Bali
Herbal asli Bali berdasarkan efek manfaat dari empiris dan reserch ilmiah