Gili Trawangan Lombok HUBUNGI KAMI Gili trwangan home stay

logo herbal taru pramana

UD. VisionBali Herbal Indonesia
Herbal Usada Taru Pramana
Jalan Tukad Badung XXIII No.27
Renon, Denpasar, Bali - Indonesia
Phn costumer services: phn/wa:
+62 85100426261
Email: VisionBali@yahoo.com

atau kunjungi
www.herbaltarupramana.com
atau klik disini: Contact !!.

_______Mau Terapi Usadha Bali? Clik disini!!__

 
Gili Trawangan Lombok JENIS PRODUK HERBAL Gili trwangan home stay

DIAFRAGIO HERBAL SESAK NAFAS, BATUK MENAHUN, RAMUAN USADA BALI TARU PRAMANA.

Madu Kele-Kele (trigona Sp) atau Madu kelanceng, propolis dan bibit koloni

Ramuan Memory Plus, didesain khusus untuk membantu meningkatkan kekuatan syaraf memori dan meningkatkan daya ingat /mental /mencegah pikun/pelupa, mengatasi hyper aktif, Pencegahan penyakit saraf/ayan, menurunkan gejala stres dan depresi, antialergi/pembersih darah, meregenerasi sel/anti aging/revialisasi sel dan untuk kesuburan wanita, menurunkan kadar gula darah,

Instan JAME (jahe merah, dls) , sesak nafas, batuk, flue-pegal , radang tenggorokan dll
--------------------------------------------------

Instan JAIPU / Jahe Putih menurunkan kadar kolesterol dalam darah, mencegah masuk angin, dls

Instan MUPU (kulit manggis, srikaya, kunyit putih) , menonaktifkan perkembangan sel kanker dan tumor, nyeri haid, keputihan, anti body /pegal- linu masuk angin, flu dls
--------------------------------------------------

Instan KUNIR antimikroba, antiradang, dan antivirus, anti oksidan
--------------------------------------------------

Instan TEMUWAK Meningkatkan nafsu makan, mengatasi mag, meningkatkan produksi asi, menjaga kesehatan hati dls
--------------------------------------------------

Instan BINAR /binahong , tensi, strok melancarkan asi/menyusui, mempercepat penyembuh luka, penurun tensi, ambien, dls
--------------------------------------------------

Instan ZEDOARIA menonaktifkan perkembangan sel kanker dan tumor dls
--------------------------------------------------

Instan PEGAGAN, epilepsi, pikun, syaraf, dls

--------------------------------
Bawang Hitam(black Garlic) Sebagai Pencegah dan Penangkal Penyakit Kanker; Menurunkan Kadar Tekanang Darah Tinggi dls
--------------------------------------------------

Sabun kecantikan herbal "SABUN AHOMA"
Sabun untuk mengatasi ketombean, gatal-gatal pada kulit, kulit kering dls

-----------------------------------
PAPAIN HERBAL, Daun Papaya segar yang kaya dengan zat anti oksidant, simplesia Meniran bermanfaat untuk memperkuat persyarafan dan simplesia Kepiduh (tanaman Pegagan) sebagai nutrisi / makanan otak dan Induk Kunyit Putih yang kaya dengan antioksidant.

Instan / Kapsul ASURATIK, rematik, asam urat, kolesterol, kesemutan, sakit pinggang, nyeri / ngilu tulang, tensi tinggi, stroke, kepala pusing, kaki sering sakit dls
--------------------------------------------------

Instan SAMBELIT, mag / gastritis, sambelit, mual-mual, wasir, keputihan, kotoran berdarah dls
----------------------------------------

Ramuan Tradisional Moringga Daun Kelor. Meningkatkan kekebalan Tubuh Alami, Antioksidan), Anti Bakteri dan Anti Racun (Mengatasi Radikal Bebas). Meningkatkan Fungsi Normal pada Hati (Penyakit Kuning) dan Ginjal
----------------------------------------

Instan MENIRAN, antibody, pegal linu, flue, nyeri kencing, hepatitis,
--------------------------------------------------

Serbuk KEDELAI, menyusui, makanan tambahan bayi/anak, mag
..............................................
DAUN ALPOKAT. Nyeri Saraf, Darah Tinggi, Kencing Batu, Mens Tidak Teratur, menurunkan tensi, dll
..............................................
Daun sirsak mengandung zat annonaceous acetogenin sangat baik untuk mencegah kanker (kanker payudara, kanker usus, kanker ovarium, liver, paru-paru, prostat, pankreas dan limpa, dls),
----------------------------------------
RAMUAN HERBAL USADA BALI " LANGSING, untung membantu mengatasi berat badan yang berlebih, minum rutin 3x sehari niscaya berat badan dan nafsu makian akan mulai menurun


Instan / kapsul STIMULAR /habbatussauda, stamina jreng, menyuburkan gen kandungan (bagi yg mengharapkan keturunan/anak), mengatasi kanker - tumor,, anti oksidan, hepatitis,mengatasi lemah syahwat, menambah gairah sex, meningkatkan nafsu birahi dls
--------------------------------------------------

kapsul D-BET Kapsul D'bet / kencing manis sedang
---------------------------------------
GURAH HERBAL Dapat mengatasi sinusitis (flue menahun), pilek, alergi debu, hidung meler berkepanjangan, antiradang atau anti-infeksi, menghilangkan nyeri, mengurangi sumbatan lendir, melancarkan pernafasan, mencegah sesak nafas (maslah paru-paru).

kapsul LELAP mengatasi gangguan tidur
--------------------------------------
LA SEGAR, RAMUAN UNTUK MENGATASI PANAS DALAM
------------------------------
Bawang Dayak/Bawang mutiara/ bawang sabrang/ bawang bang Membantu mengurangi lemak darah. diabetes mellitus, jantung koroner, hipertensi, tuberkulosis, bronkitis.

------------------------------
TENSIMA HERBAL, MEMBANTU MENGATASI TENSI TINGGI

------------------------------
Neurofit Herb. Mengatasi keluhan persyarapan seperti: mengatasi Tremor (tanggan gemetar), penyakit ayan/epilepsi, dermatitis alergika/ eksim, mengatasi gangguan ginjal, peluruh air seni, pelindung
hati

kapsul GLIKO/kapsul kulit manggis, anti oksidan, anti kanker, dls
--------------------------------------------------

kapsul INTARAN / kapsul D'bet / kencing manis kronis
--------------------------------------------------

kapsul TIBAH, kapsul D'bet ringan, masalah peredaran darah dls
--------------------------------------------------

kapsul MIROTO, menurunkan kadar gula darah, tifes, radang tenggorkan, anti biotik, hidung tersumbat, Faringitis flue menahun, dls
--------------------------------------------------

TETES MATA NETRA ayurveda : pembersih mata alami, mengatasi mata kabur / rabun +/-, dls
--------------------------------------------------

Kapsul JINTAN / habbatussauda, sakit hati, gagal ginjal, alergi, rematik, hepatitis, dls
--------------------------------------------------

MINYAK URUT SENDI, mengatasi rematik, asam urat, pegal-linu/ masuk angin, flue, kolesterol, dls
--------------------------
------------------------

BOREH USADA BALI; -Menghangatkan tubuh, -Memperlancar peredaran darah, -Mengatasi Kesemutan pada tangan atau kaki, -Mengatasi peradangan /nyeri sendi rematik, -Sakit pinggang, -Mengtasi otot- otot yang kaku, -Mengatasi masuk, - angin/pegal-pegal , -Memberi keseimbangan suhu tubuh -Mengatasi Kurap, Panu, Kulit gatal, Eksim, Kutu air, Kudis/Skabies dan Penyakit Kulit lainny

Minyak CUTIS Kurap, Panu, Eksim, Kutu air, Kulit gatal, Kudis/Skabies dan Penyakit Kulit lainnya
--------------------------------------------------

Kapsul MORINGGA / Sari Pati Daun kelor, menurunkan kolesterol, mengatasi nyeri rematik pegal linu, mengatasi cacingan, dls
--------------------------------------------------

Kapsul BILIMBI / l belimbing wuluh meredakan nyeri (analgesik), melancarkan keluarnya enzim empedu, antiradang, dan meluruhkan kencing (diuretik), mengatasi Batuk, asma, dll.
-----------------------
---------------------------

Teh TULASIH Meredakan demam, gangguan pencernaan, radang usus, nyeri lambung, sariawan, melancarkan buang air besar, melancarkan peredaran darah, sakit kepala, haid tidak teratur, rematik,dls
--------------------------------------------------

LIPO ACID SABUN : membantu meningkatkan metabolisme, pertumbuhan sel kulit yang mencegah proses penuaan pada kulit dan meningkatkan elastisitas kulit sehingga selalu terlihat awet muda, Mempertahankan kelembaban wajah agar tetap segar dan makin licin bercahaya, Natural, untuk semua jenis kulit dlks
--------------------------------------------------

Minyak VIRGIN COCONUT OIL) : mengatasi asam urat, anti kolesterol, anti microba anti jamur dan bakteri, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, melawan virus HIV penyebab penyakit AIDS dls
--------------------------------------------------

Serbuk GASTRO: mencegah kanker, pendarahan pada batuk darah, muntah darah, serta mimisan, melancarkan / mencairkan bekuan peredaran, melancarkan haid, mencegah Tuberkulosis atau TBC, menurunkan / mengurangi kolesterol, penghambat pertumbuhan Kista, sakit persendian (Reumatik), mengurangi/menurunkan Hipertensi (darah tinggi), diabetes mellitus (kencing manis), mual-mual, mag/gastritis, nyeri perut dls
--------------------------------------------------

Kapsul AMALAKI: Meningkatkan kesuburan wanita dan peria, powerfull antioksidan/Anti penuaan, Perawatan mata, diabetes, Penyakit jantung, kaya Vit C untuk anti body dan anti oksidan, anti masuk angin, flue, bersin-bersin, badan lemah, dll
--------------------------------------------------

Instan LANGSING: Membakar kalori dalam tubuh dan meningkatkan energy, Menimbulkan efek kenyang dan menekan nafsu makan, Menghancurkan lemak dalam tubuh yang menggumpal di dalam tubuh dan mengeluarkannya saat anda BAB, Melancarkan pencernaan dan pembuangan, Membantu menurunkan berat badan / langsing badan dls.
--------------------------------------------------

Instan DAUN ALPUKAT : Menstruasi tidak teratur, tumor, kista, kancer, menurunkan tensi/ Darah tinggi, sakit kepala, dll.
--------------------------------------------------

Instan DAUN SIRSAK :mencegah kanker (kanker payudara, kanker usus, kanker ovarium, liver, paru-paru, prostat, pankreas dan limpa, dls)
--------------------------------------------------

kapsul TAPAK LIMAN: mengatasi radang ginjal yang akut dan kronik, radang rahim, keputihan, peluruh haid, pembersih darah, sakit kuning, memperbaiki fungsi hati, pemacu gairah seksual, melancarkan air seni, mengatasi beri-beri, dll.
--------------------------------------------------

Kapsul RUMPUT LAUT : radikal bebas, mencegah tekanan darah tinggi, membantu metabolisme lemak/menurunkan kolesterol, vitamin, mineral, asam amino dan enzim dls
--------------------------------------------------

Kapsul GURAH USADA BALI: mengatasi sinusitis (flue menahun), pilek, alergi debu, mencegah sesak nafas (maslah paru-paru), melonggarkan nafas (membuat napas lebih panjang), batuk, pusing, stress, lambung, kandung kemih sebagai anti oksidan dan mengurangi kadar racundll.
--------------------------------------------------

Instan MONALISA, Mengatasi Kista, Keputihan, bau badan, alergi badan, mengatasi monopause, haid kurang lancar, nyeri haid, menambah nafsu birahi, merapatkan vagina, dls
--------------------------------------------------

Teh Benalu Tibah / Mengkudu
Berbagai macam jenis kanker/ tumor , mengempeskan benjolan yang tiba-tiba timbul didalam/ luar tubuh, susah buang air/ prostat, polip, amandel, gondok, mengatasi sakit pinggang, membersihkan nikotin rokok/ alkohol dari paru-paru, diabetes, dll

sarang semut kapsul baliSarang semut kapsul
Mengatasi kangker, Tumor, Kista, payudara peradangan kangker, prostat, diabetes, hevatitis, diarea dls

sarang semut kapsul bali Masker wajah anti jerawat herbal 100%

sarang semut kapsul bali PH Tubuh agar alkalin / keadaan Basa sehingga terhindar dari penyakit maag kronis dan sebagai terapi pasangan agar memiliki anak laki-laki dengan Susu kambing Etawa Organik khusu

sarang semut kapsul baliBibit Spray alkali atau pH basa ini terbuat dari air laut yang diolah menjadi air spray yang bermanfaat untuk mengatasi berbagai keluhan

sarang semut kapsul bali Bibit air tetes Alkali pH Basa. Tubuh yang sehat yaitu tubuh yang mempunyai keseimbangan tingkat pH, namun kebanyak pH asam.

sarang semut kapsul bali Mengatasi keluhan kanker atau tumor (kanker serviks, dan vulve, kista rahim), nyeri haid, miom, Prostat

sarang semut kapsul bali Minyak Suna Mengatasi keluhan telinga

NEUROFIT membantu mengatasi Tremor
(tanggan gemetar), penyakit ayan/epilepsi, dermatitis alergika/ eksim, mengatasi gangguan ginjal, peluruh air seni, pelindung
hati dari racun, anti radang
KAPSUL BUAH BELIMBING WULUH, membantu kecantikan, mengatasi kulit kering, untuk mengatasi Batuk, Diabetes, untuk Rematik, menurunkan tensi tinggi, untuk Sariawan
MINYAK AROMATHERAPY USADA BALI Aromaterapi adalah cara pengobatan alternatif yang menggunakan uap dari minyak esensial dari berbagai macam tanaman yang bisa dihirup
 
Gen Subur Herbal, Menyuburkan, menguatkan, dan memperpanjang daya hidup sel telur ; Meningkatkan jumlah dan enguatkan mutu sperma Menyehatkan badan dan tempat kandungan, kalau badan sehat, produksi hormon juga subur dan tentunya memudahkan kita untuk mengandung.
D-Bet, DIABETES HERBAL, Sangat bagus mengatasi diabetes (DM) kencing manis. Terbuat dari Ekstrak Pegagan, Mimba, Samiroto dan juga dengan Ramuan lainnya.
DIAGLO TEA HERBAL, Sangat bagus mengatasi diabetes (DM) kencing manis Terbuat dari Ekstrak Pegagan, Daun Bianhong, Daun kersen (daun singapore) dan juga dengan bahan ramuan lainnya.
GLIKO KULIT MANGGIS, Ramuan Kombinasi kulit manggis, temu putig dan daun srikaya untuk mengatasi kista, tumor, kanker...
Daun Intaran, kencing manis, disentri, diare, malaria, masuk angin,hepatitis, gagal liver, kanker liver, penyakit lambung

JINTEN HITAM / Habbatus Sauda . Mengatasi rasa lelah dan letih, merangsang semangat, tonikum jantung activator enzim adenilat-siklase, Menggatasi Maslah keluhan kesehatan jantung ..

Benalu anti kanker Benalu Anti Kanker dan Tumor

 

 

Gili Trawangan Lombok ARTIKEL Gili trwangan home stay


Pemanfaatan Tanaman Obat di Sekitar Kita


Cara Pengolahan Bahan Herbal


Pengobatan Ayuveda dan Pengobatan Usada Bali

Cara Mendiagnosisi Dalam Usadha Bali

Makalah Tentang Usadawan, Potensi Pengobatan Usadha, Penyebab Menjadi Usadawan, Cara Mendiagnosis Suatu Penyakit, Tata Cara Penyiapan Obat Dan Tata Cara Penterapian

Penyebab Menjadi Balian / Usadawan Dan Keilmuwan - Keahliannya ( I)
Penyebab Menjadi Balian / Usadawan Dan Keilmuwan - Keahliannya ( II)
Penyebab Menjadi Balian / Usadawan Dan Keilmuwan - Keahliannya ( III)
Peramalan Penyakit atau Cara Mendiagnosis suatu Penyakit Dalam Usadha Bali
Tata Cara Menyiapkan Obat Dalam Usadha Bali
 
Gili Trawangan Lombok ORGANISASI SOLUSI SEHAT
TRADISIONAL BALI
Gili trwangan home stay
Organisasi Solusi Sehat

Anggaran Rumah Tangga Sekehe Solusi Sehat

Gebyar Pengobatan
Desa Utu


Pembinaan Solusi Sehat Hypertensi dan Gebyar pengobatan di Indonesia Power Bal
i

manfaat tape ubi singkong Manfaat Tape Singkong | tape Ubi

Gili Trawangan Lombok RESEP HERBAL Gili trwangan home stay


Mengatasi Hipotensi

Mengatasi Hypertensi

Mengatasi berbagai keluhan Rematik, kesemutan, asam urat, kencing batu, kolesterol, kesemutan, kaku persendiaan dll

penyakit pinggang Penyakit Pinggang dan cara mengatasinya

 

VisionBali Herbal Indonesia
Herbal Usada Taru Pramana
Jalan Tukad Badung XXIII no.27
Renon, Denpasar, Bali - Indonesia
Phn costumer services:
085100426261
Wa/line: +62 8123914438

Email: Info@HerbalTaruPramana.com
www.herbaltarupramana.com

atau klik disini: Contact !!

logo herbal taru pramana

LAND ON BEACH FOR SALE
IN NUSA PENIDA -BALI

Bali Property

Land for sale

Gudang for sale

House for sale

 

 

Tata Cara Penyiapan Obat Usadha Bali
Oleh I Nyoman Sridana. S. Kes.H., M.Si
Herbal Usadha Taru Pramana

 

Sistem Jro Balian Dalang Wayan Lalar (wawancara 1 maret 2016), yang telah dilakoninya sebagai suatu pendekatan pengobatan alternatif yang tidak bisa kita tinggalkan karena merupakan budaya Bali yang mesti kita lestarikan. Manusia adalah ciptaan Hyang Widhi yang juga merupakan mahluk spiritual, hal inilah sebagai landasan pengobatan dengan cara spiritual (holistic). Dijelaskan bahwa:

“ Cara pengobatan suatu penyakit di Usada Balisane madan tamba(yang disebut tamba /obat) uling tanaman (bahan tanaman), binatang atau bahan dari alam lainnya, bisa berupa loloh, boreh dan lengis dan juga zat mineral lainnya, keto masih ada masih pengobatan Usada berdasarkan atas lontar usada biasanya nganggonbanten-banten (sarana upakara) yang disesuaikan dengan tenung ane ketulis di lontare bahkan ada ane nganggo sarana rerajahan aksara suci (wawancara, tanggal 25 Pebruari 2016).

Di singgung pula bahwa suatu tambe (obat) untuk dapat digunakan tentunya ada suatu proses untuk mempermudah menggunakan dan meningkatkan efek penyembuhan bagi pemakainya.

Hal yang serupa diungkap oleh Svoboda (2007:149) bahwa makanan adalah obat, dan obat adalah makanan. Hasilnya bisa menambah unsur positif kepada raga atau memberi unsur merusak kepada raga terutama yang berlebihan. Tumbuhan juga memiliki organ rasa dan merasakan kesakitan dan mereka menghargai penegasan bahwa hidup mereka tidaklah sia-sia ketika mereka terpanggil untuk mengorbankan diri untuk kesejahteraan dan kesembuhan mahluk hidup di atasnya.

Dalam geguritan sucita (dalam Yasa.2009:350) disebutkan: “pahayuta juga sariranta, apan hayu ni sarira nimittani katemwa ning suka, suka nimitta ni katemwa ning manah apagoh, nimitta ning katemwan ing kamoksan” artinya: “pelihara jugalah badanmu sebab badan yang sehat menyebabkan rasa senang suka menyebabkan berpikiran kuat dan karena berpikiran kuat menyebabkan kelepasan”

4. 2.1 Penyiapan Obat Dengan Bahan Tanaman

Menurut penuturannya Jro Balian Dalang Wayan Lalar (wawancara tanggal 25 Pebruari 2016) bahwa: “Taru Pramana berasal dari kata Taru dan Paumana. Taru memiliki arti pohon dan Paumana artinyapauman (sejenis pertemuan). Taru Pramana diartikan oleh beliau sebagai tumbuhan/tanaman yang memiliki kekuatan sebagai obat dikumpulkan”.

Hal ini dapat dilihat dari percakapan tanaman I Piduh dengan I Kejangutan, bahwa I Piduh memiliki jalan untuk menjadi lebih baik bilamana dapat membantu manusia yang bijaksana dan pintar: “oke ngelah jalan, pacang sida dadi luih, kala maan nulung jadma, ne liuh meraga sadu”.

Artinya: Menjelma menjadi manusia adalah sebagai cita-cita mahluk berbadan kasar lainnya (XLIII, 13:1-a-d dalam Yasa. 2009:351).

Hal yang serupa dijelaskan dalam Lontar Usada Taru Pramana (dalam Pulasari. 2013), bahwa di saat pertemuan para tanaman itu, masing-masing pohon menceriterakan dirinya, bahwa bagian tertentu dari dirinya memiliki kasihat obat, untuk mengilangkan penyakit tertentu yang dicampur dengan bagian dari pohon tertentu.

Menurut penuturan Ida Bagus Suatama (dalam Yuliana. 2013:260-261) bahwa, tanaman taru pramana dikelompokkan menjadi 5 jenis yaitu: (1) Banaspati: Tumbuhan besar yang berbuah tanpa bunga, contohnya pohon bunut dan beringin; (2) Wriksa: pohon besar berbunga dan berbuah, contohnya kemiri, delima dan lainnya; (3) Terna: rerumputan, contohnya: alang-alang, tebu, bambu dan lainnya; (4) Gulma: tumbuhan perdu, contohnya cabai Bali, pecah beling, samiroto dan lainnya; dan (5) Lata: tumbuhan yang merambat, contohnya tabie bun, sirih, pancersono dan lainnya. Tanaman obat tersebut bisa diramu dengan beberapa tanaman atau tunggal untuk mengobati sesuatu penyakit.

Jro Balian Dalang Wayan sempat menjelaskan bahwa cara meramu secara detail tentang bentuk obatnya berupa loloh (jamu) dan boreh (parem) yang umum digunakannya antara lain:

“1) Boreh dapat disamakan dengan parem, berbentuk serbuk halus, dalam penggunaannya dicampur dengan cairan (air, cuka, arak atau alcohol/ ditentukan). Cara membuat: bahan-bahan dari tanaman Taru Pramana (bahan dari berbagai simplesia tanaman tertentu)dihaluskan dengan cara diulig atau di lumatkan tidak perlu diperas (biarkan tetap seperti serbuk halus) kemudian dicampur dengan cairan (air, cuka, arak atau alcohol/ ditentukan);

2)Loloh atau jamu, Cairan sari pati dari tanaman obat , cara pengolahannya: bahan yang keras terlebih dahulu digiling seperlunya, diremas-remas kemudian diperas serta disaring. Campur dengan cairan yang telah ditentukan. Terkadang ada pengolahan tingkat akhir lagi, itu tergantung dari petunjuk atau keleteg keneh (perasaan) atau keadaan si pasien. Bila perlu diminum hangat harus didadah atau direbus seperlunya. Ada cara lain untuk menghangatkan adalah bahan yang telah digiling ditim (bungkus dengan daun pisang dan dikukus) terus peras untuk dicari airnya. Kalau perebusan sebaiknya menggunakan pane (wajan atau baskom dari bahan tanah liat) atau jun (payuk dari vahan tanah liat) dari tanah;

3)Tutuh atau pepeh yaitu pengolahan berbentuk sari pati dari tanaman. Cara pembuatannya dengan cara diperas/ dijus atau dengan cara perebusan. Sari pati tanaman yang telah disaring untuk digunakan sebagai tutuh;

4)Usug yaitu: bentuknya cair sebagai cairan kompress namun sudah berisi unsur-unsur ramuan obat tertentu seperti bawang merah, garam dan lainnya. Cara pembuatannya dibejek / dilumatkan dengan tangan;

5)Ses atau cairan pembersih luka, semua bahan ramuan sudah dicampurkan di air direbus seperlunya atau tidak direbus;

6)Uap atau urap yaitu: cara pembuatannya sama seperti parem namun langsung diuapkan pada bagian luar atau kulit dengan cara merebusnya sampai mendidih;

7)Oles yaitu bentuk sama seperti uap atau berupa minyak dari gorengan atau rebusan vahan yang diperlukan, namun pada saat menterapinya menggunakan alat untuk mengoleskannya berupa lidi, kuas atau yang lainnya;

8)Limpun atau apun yaitu bentuk cairan sari pati atau minyak yang sudah ada unsur-unsur obatnya, biasanya disiapkan berbentuk minyak dari vahan obat yang direbus atau di goreng;

9)Kacecel atau suatu pijitan jari jemari yang sebelumnya dilumuri sari pati atau minyak yang telah berisi obat;
* Obat Sembur yaitu bahan obat dikunyah, setelah hancur lalu disemburkan pada orang yang sakit;
* Obat Tempel atau tapel yaitu kalau ditempel pada umbun-umbun disebut pupuk, dipakai dengan cara menempelkan pada daerah keluhan atau biasanya pada pusat nadi cara pembuatannya dengan cara diulig halus, bila terlalu padat ditambahkan air secukupnya”.

Hal yang serupa disebutkan, Dinas Kesehatan (2008:360), Yuliana.2013:203-204 dan Nala (2006:173)bahwa Loloh yaitu: Sari pati tanaman, didapat dengan cara direbus terlebih dahulu atau air sari pati dari hasil olehan tanaman segar (dijus) langsung diminum oleh penderita dan boreh terbuat dari rempah-rempah yang dihaluskan berbentuk serbuk halus untuk diparemkan merata pada bagian yang sakit dengan campuran cairan tetentu dan seterusnya yang penyiapannya sama dengan yang disebutkan dalam penjelasan di atas.

Juga Jro Balian Dalang Wayan Lalar menyebutkan bahwa di dalam pengobatan Usada Bali, mempersiapkan ramuan sebaiknya menggunakan beberapa ketentuan seperti: “Waktu pencarian ramuan, apang tusing kena lawat dewekeposisi tubuh saat memetik ramuan, komposisi perbandingan jumlah bahan ramuan, biasanya serba jumlahnya ganjil, cara menyiapkan dan lainnya harus diperhatikan. Sebaiknya dilakukan dengan penuh kasih dan doa agar pihak ketiga (Ida Hyang Widhi) memberkati terhadap apa yang dilakukan”.

Menurut Nala (1994:216) bahwa pengobatan traditional belum ditemukan takaran atau komposisi bahan ramuan atau patokan dosis yang baku seperti pada pengobatan modern. Disebutkan tentang pantangan, efek samping atau kontra indikasi terhadap pengggunaannya. Namun a da disebutkan untuk ramuan obat dalam berupa loloh (jamu) biasanya takarannya berjumlah ganjil setiap bilangan menggunakan bilangan 1 (satu) sampai 7 (tujuh) dan bila dipakai untuk obat luar bilangan angkanya lebih besar namun masih jumlahnya ganjil. Hal ini disebutkan karena tergantung sekali dengan keleteg bayu (inspirasi, pilihan yang timbul ketika meramu ramuan atau melihat keadaan pasien) dari setiap Balian / Pangusada, hal ini sama seperti kita membuat atau mencampur sayuran atau lawar di Bali menghandalkan perasaan saja yang tidak pernah menggunakan takaran baku. Angka yang jumlahnya ganjil dikatakan angka itu memiliki kekuatan para Dewa, angka yang dibilang baik dan dapat menetral keadaan. Bila jumlahnya genap maka akan selalu terbagi atas dua kekuatan yang sama besar dan selalu bertarung sama kuat. Untuk penyelaran diperlukan penengah atau pihak ketiga sehingga damailah atau tercapai keharmonisan. Dengan takaran serba ganjil diharapkan obat tersebut memiliki kekuatan magis untuk menyelaraskan keadaan tubuh yang sedang tidak seimbang akibat adanya gangguan.

Hal tersebut sesuai yang disebutkan oleh Nala (2006: 46), bahwa dalam merebus ramuan obat loloh (jamu) harus menggunakan alat yang terbuat dari tanah seperti periuk, kuali atau panci yang terbuat dari tanah yang bertujuan untuk menghindari terjadinya reaksi kimia antara ramuan obat dengan alat yang digunakan untuk merebus bahan obat. Reaksi kimia dapat terjadi apabila alat digunakan untuk merebus terbuat dari logam seperti aluminium, tembaga, besi, baja, dan lain-lain. Besaran api juga diatur dengan baik disesuaikan dengan jenis tanaman obat, kalau tanaman obat tersebut mengandung banyak air, apinya boleh agak besar tetapi ketika perebusannya hampir matang apinya diperkecil agar kandungan obat tidak banyak menguap. Lebih lanjut agar menjadi loloh (jamu)yang baik harus benar-benar memperhitungkan waktu lamanya merebus ramuan tersebut agar diperoleh hasil yang benar-benar sesuai yang diharapkan, dimana waktu ini dihitung tepat sejak munculnya gelembung udara dalam air, tanda air mendidih, sebab jika dalam merebus ramuan tersebut lebih lama atau kurang dari waktunya yang ditetapkan maka dapat mengurangi atau bahkan merusak kasihat dari ramuan tersebut.

Jro Balian Dalang Wayan Lalar (wawancara, tanggal 25 Pebruari 2016) bahwa: “Ada hal penting yang diungkapkan untuk pembuatan obat tidak direbus dengan bara api namun direbus dengan Mantra. Kekuatan obat Usada Bali yang berasal dari tanaman obat diperkuat dengan Mantra dan pengurip Mantra . Untuk memperkuat khasiat ramuan, ditambah dengan kekuatan magis akibat adanya angka ganjil dan akan berlipat-lipat lagi bila ditambah kekuatan doa atau Mantra”.

Adapun Mantra pengurip obat menurut Jro Balian Dalang Wayan Lalar sebagai berikut:
“… om Bhatara Guru, Sang Mpu Baradah, Bagawan Kasyapa
pada manunggal, sira pada ngadeg ring awak sariranku
rumawak Balian apan gring ya, tamba ya, Balian ya. …….
Om tare-tare, turi-turi sarwa jagat, prewisnu presolah, wicet swaha.
Om prajapa ya shakti maha mowani sekaya, ya we namo namah swaha.
Om melinggih Sanghyang Mantra, angurip sarwa Mantra,
teka urip, teka urip, teka urip.
Om greng greng wastu ya namah swaha”.

 Dan juga ada mantra pilihan lainnya, tergantung permohonannya kepada dewa siapa yang dimohoni.

 Hal tersebut sesuai yang disebutkan oleh Nala (1994: 208, bahwa obat atau sarana obat yang dipersiapkan oleh seorang Balian dan diberikan mantra-mantra dan prilaku lainnya yang bertujuan untuk memperlancar masuknya obat kedalam tubuh orang yang sakit. Tamba dan sarana merupakan satu kesatuan sebagai suatu alat untuk penyembuhan orang yang sakit.

Di dalam tubuh manusia menurut filsafat Yunani Hippocrates terdapat empat unsur yang terdiri dari tanah, air, udara dan ap yang berkembang menjadi panas, dingin, kering dan lembab. Hal ini harus seimbang, kalau tidak seimbang akan terjadi sakit. Keempat unsur tersebut haruslah selalu dalam kekuatan atau kualitas, kuantitas dan campurannya dengan sempurna (Anderson,1986). Hal serupa dijelaskan oleh Nala (1994:218) bahwa, tanaman obat beserta kegunaannya telah dipelajari secara menyeluruh oleh ahli fitopermaka, penelitian-penelitian dilakukan sehingga tanaman obat tersebut efektif dan aman untuk digunakan. Makin tercemarnya Bhuana Agung (alam) maka akan terpengaruh juga terhadap Bhuana Alit (manusia) sehingga banyak bahan sintetik untuk obat dihindari oleh masyarakat. Obat dari unsur alami tidak memerlukan proses yang rumit akan lebih dikejar oleh manusia di abad mendatang.

Dari berbagai penjelasan tersebut di atas bahwa penyiapan obat dengan bahan-bahan dari tumbuhan dengan pengolahan dibentuk dari tanaman berupa simplesia (seluruh bagian tanaman baik akar, batang, daun, umbi, bunga, biji dan buah) atau bagian-bagian tertentu saja dari tanaman tersebut. Cara pembuatannya dengan cara diperas / dijus, dengan cara perebusan menggunakan air / minyak, dengan cara melakukan perendaman, dengan cara dibejek (dengan menggunakan tangan/dilumatkan) atau di gerus (diulig), ada pula dengan caradikunyah (sembur).

Penyiapan Obat Dengan Bahan Binatang

Menurut penuturan Jro Balian Dalang Wayan Lalar (wawancara, tanggal 25 Pebruari 2016) bahwa: “Binatang dapat diambil dan dimanfaatkan pada manusia dengan cara mengkonsumsi bagian-bagian tertentu dari hewan tersebut”.

Sebagai fakta di masyarakat ada ditemukan pengobatan dengan reptil (daging dan minyak biawak). Reptil yang pada umumnya berkulit kasar dan kuat dimakan dagingnya dengan harapan kulit kasar dan kuat tersebut membantu kulit manusia sehingga dapat terbebas dari penyakit kulit. Minyak bulus dapat membuat barang lelaki’ ‘zakar’ kuat dan tegang. Cara penggunaan reptil sangat sederhana. Reptil jenis cicak, ular, tokek, dan kadal biasanya digunakan dengan cara dikuliti dahulu kemudian dagingnya dimasak, pada umumnya digoreng lalu dimakan dan kulitnya digunakan sebagai minyak oles untuk dioleskan pada daerah keluhan.

Dari penjelasan tersebut bahwa pengobatan dengan bahan dari binatang penyiapannya dengan cara digoreng atau direbus, dipanggang, dikeringkan, direndam, langsung diaplikasikan seperti makanan / diminum, ada pula ditempelkan pada daerah keluhan.

Penyiapan Obat Dengan Bahan Mineral

Menurut penuturan Jro Balian Dalang Wayan Lalar (wawancara, tanggal 25 Pebruari 2016), bahwa: “Bahan dari mineral seperti garam dapur, air yang memiliki kandungan zat tertentu yang dibutuhkan oleh tubuh untuk memelihara kesehatan. Hampir semua bahan obat memerlukan bantuan cairan yang kaya akan mineral. Bahan yang cair tentunya mengandung mineral yang bersumber dari pertiwi (mineral-mineral, tanah, garam, batuan, arang dari bahan tertentu), atau bahan lainnya (nira/tuak, madu, susu, arak dan berem)”.

Hal tersebut juga disebutkan oleh Nurfaisyah (2012), bahwa mineral itu didapat dari alam termasuk dari berbagai tanaman, hewani, dan simplesia dari bahan mineral alami seperti: 1) Serbuk seng (Zn) yang tersedia dalam bentuk obat medis modern atau bisa diperoleh secara alami dari makanan seperti bunci, kacang-kacangan, keju, daging sapi, ayam, dan aneka ikan laut yang bermanfaat mempertahankan kesuburan, memperkuat daya tahan tubuh, membantu dalam proses penyembuhan dan mampu membantu agar menghasilkan sekitar 100 enzim yang diperlukan. Seng juga berguna untuk kecantikan kulit yaitu dapat mencegah timbulnya jerawat, mecegah kulit kering, dan membantu regerasi kulit; 2) Serbuk tembaga (Cu) yang tersedia dalam bentuk obat medis modern atau bisa diperoleh secara alami dari makanan seafood, gandum, jagung, dan polong-polongan bermanfaat membantu hemoglobin, kolagen, dan menjaga kesehatan saraf; 3) Mangan (Mn)yang tersedia dalam bentuk obat medis modern atau bisa diperoleh secara alami dari makanan seperti telur, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, daging merah, pada buah-buahan terdapat pada buah strawberi, nanas, anggur bermanfaat untuk menjaga kesehatan otak, tulang, berperan dalam pertumbuhan rambut dan kuku, membantu menghasilkan enzim untuk mengubah karbohidrat dan protein membentuk energi yang akan digunakan; 4) Zat besi (Fe) yang tersedia dalam bentuk obat medis modern atau bisa diperoleh secara alami dari hati ayam, daging ayam, daging merah, ikan, dan kacang polong guna untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuhn dan menghilangkan racun dari tubuh; 5) Kromium (Cr) yang tersedia dalam bentuk obat medis modern atau bisa diperoleh secara alami dari makanan seperti roti, gandum, jagung, daging, ikan, dan keju dibantu dengan vitamin B3, kromium berfungsi mengatur penempatan glukosa dalam darah menuju ke sel-sel tubuh untuk kemudian diubah menjadi energy; 6) Magnesium (Mg) yang tersedia dalam bentuk obat medis modern atau bisa diperoleh secara alami dari makanan kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, gandum, dagung, dan tahu. Berperan dalam menjaga kesehatan jantung, ginjal, dan otot; dan 7) Berbagai minyak mineral lainnya.

Dari penjelasan tersebut di atas penyiapan bahan obat dari mineral dengan cara mencampurkan pada bahan makanan atau minuman, atau menempelkan sarana tertentu pada bagian tubuh tertentu.

Mempergunakan Sarana Obat Benda-Benda Gaib dan Tenaga Kediatmikan.

Menurut penuturan Jro Balian Dalang Wayan Lalar (wawancara, tanggal 1Maret 2016), selain pengobatan yang bersifat penyembuhan, usada juga mengenal sistem pengobatan pencegahan yaitu mencegah kekuatan jahat atau akibat penyakit yang dibuat orang lain, leak / desti dan racun / cetik biasanya dibuat oleh Balian/Pangusada Ngiwa (Balian / Pangusada usil / jahil) atau penyakit karena kekuatan niskala (kekuatan supranatural). Sarana yang digunakan dapat berupa mempasupati benda keramat yang dapat sebagai bekal seperti batu permata, rerajahan(gambar mengandng kekuatan gaib) dan tumbal, bisa juga sarana lainnya seperti penggunaan sarana banten-banten bila diperlukan seperti mebayuh wuton. Hal tersebut digunakan baik untuk pengobatan dan pencegahan penyakit atau marabahaya.

Hal serupa disebutkan oleh Nala (2006:174-177), bahwa sarana upakara berupa banten digunakan sebagai process pengobatan sebagai sarana memohon kepada dewa atau bhatara agar process pengobatan tidak ada halangan dan mendapatkan restu-Nya. Setiap sarana yang digunakan memiliki kekuatan magis khusus, sarana ini diperoleh dengan berbagai cara, mungkin saja sarana tersebut secara alami sudah memiliki kekuatan magis, atau dengan cara mengisinya secara gaib oleh Balian/Pangusadayang bersangkutan. Benda-benda seperti keris, batu permata, besi kuning, kelapa butha, rambut memedi, logam-logam seperti uang bolong kresna, batu mekocok, batu bolong, berbagai jenis kayu tertentu dan benda berpetuah lainnya memang ada memiliki kekuatan tersendiri sebagai sebuah sarana pengobatan. Benda-benda sebagai sarana yang bisa dipergunakan untuk diisi kekuatan gaib seperti selembar daun lontar, daun sirih, batu bata, celebingkah (pecahan periuk tanah), kertas, kain kasa, selembar plat besi / tembaga, panca datu (emas, perak, permata, besi, kuningan), berbagai bagian dari tanaman (daun, batang / babakan, akar, umbi-umbian), dan sebagainya. Pengobatan dengan air putih (tirta / penawar). Pengobatan magis dengan sugesti, termasuk pemberian jimat-jimat tertentu dan dengan barang bertuah atau minyak khusus (benda gaib / paica). Balian / pangusada memasukkan kekuatan magis ke tubuh pasien untuk mengusir penyakit dan menjaga, pasien dibuatlah sarana dengan kekuatan magis. Kekuatan magis itu bisa berupa mantra-mantra, rerajahan, aksara wijaaksara, modre, yantra atau bentuk lainnya.

Penjelasan tersebut sesuai dengan yang disebutkan oleh Yuliana (2013:185) bahwa bahan benda-benda petuah yang digunakan untuk menyembuhkan orang sakit seperti: keris, jenis kayu / akar-akaran tertentu dan lainnya.

Dalam tradisi pengobatan usada di Bali juga menggunakan terapi Prana, hal serupa sempat disinggung oleh Jro Dalang wayan Lalar bahwa: “Yan ngidaang apang tusing perlu ngusud pasien sakewala apang ngidaang ya segerdengan tenaga prana

Artinya: Kalau bisa tanpa perlu menyentuh pasien tapi dia bisa sembuh dengan menggunakan tenaga prana.

Hal tersebut di atas sesuai dengan yang dijelaskan oleh Yuliana (2013:254) bahwa prana adalah energy kehidupan atau energy vital yang terdapat dalam setiap mahluk atau tenaga kehidupan ini meliputi seluruh kehidupan dimuka jagat raya ini, dan energy ini akan menjadi bermanfaat di dalam tubuh bila terjadi kesehimbangan.karena kesehimbangan terganggu maka seseorang akan sakit, dalam hal ini seorang bisa sembuh apabila diterapi oleh orang yang memiliki energy prana lebih kuat menyalurkan ke tubuh orang yang sakit dengan jara mentransfernya baik disentuh maupun tidak disentuh namun jaraknya agak berdekatan.

Dari penjelasan tersebut di atas untuk penyiapan bahan dari sarana benda-benda petuah / gaib dengan cara: direndam, di tempelkan atau dilakukan ruwatan dengan sarana upakara, japa dan mantra-mantra gaib.

Dari penjelasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa, cara penyiapan obat dengan bahan-bahan dari tumbuhan (taru) dengan cara diperas / dijus atau dengan cara perebusan menggunakan air atau minyak, dengan cara perendaman, dengan cara dibejek (dengan menggunakan tangan/dilumatkan) atau di gerus (diulig), dengan cara dikunyah (sembur), ada pula dengan cara menempelkan pada bagian keluhan. Bahan-bahan obat dari binatang (sato) dengan digoreng, direbus, direndam, dipanggang, dikeringkan, langsung diaplikasikan seperti makanan / diminum atau ada pula ditempelkan pada daerah keluhan, penyiapan bahan obat dari mineral dengan cara mencampurkan pada bahan makanan atau minuman, atau menempelkan sarana tertentu pada bagian tubuh tertentu. Penyiapan obat dengan sarana atau bahan dari benda-benda gaib dengan cara merendam (wangsuhan), di tempelkan atau dilakukan ruwatan dengan sarana upakara, japa dan mantra-mantra gaib.

Tata Cara Penterapian

Menurut penuturan Jro BalianDalang Wayan Lalar (wawancara, tanggal 1 Maret 2016), cara penterapian dilakukan sesuai dengan jenis penyakit yang diderita. Jenis penyakit diketahui dari hasil wawancara dan pengamatan langsung, penyebab penyakitnya, tetenger datangnya tamu/pasien, keleteg keneh / petunjuk embang,atau bisa juga patengeraning pati urip.

Terapi Penyakit Mala atau Letuh

Dalam wawancara (1 Maret 2016) sempat dijelaskan, penyakit yang disebabkan oleh ulah atau laku (tingkah lakunya). Penyakit itu berupa maladan letuh. Mala yaitu sakit / gangguan kesehatan pada mental/pikiran individu yang disebabkan oleh adanya gangguan bio-fisikologis dan karena faktor nonbiomedis berupa kekuatan supranatural, sedangkan letuh yaitu gangguan fisik atau mental yang dialami seseorang karena faktor bawaan dari sejak lahir dan atau muncul kemudian sebagai akibat dari faktor supranatural (hukum karma / karma wesana), perbutan yang dilakukan pada kehidupan terdahulu dan harus dijalani pada kehidupan sekarang, sehingga seseorang mengalami jenis penyakit tertentu yang sulit untuk disembuhkan. Terapi untuk keluhan penyakit ini dengan cara spiritual tentunya dilakukan ruwatan berupa pelukatan atau bebayuh wuton.

Hal ini sesuai dengan pendapatnya Japa (2008:5). Secara sekala terapi merupakan proses mengluarkan racun-racun (toksin) dari dalam tubuh agar kesehatan tetap terjaga. Terapi penglukatan dengan menggunakan air dan sarana permohonan berupa doa atau simbol-simbol lainnya seperti banten. Air yang telah diberi doa atau mantra-mantra tertentu yang memiliki kekuatan gaib diberi sebutan tirta.

Dalam Rgveda II.35.3 disebutkan bahwa” “Sejumlah air, bersama dengan yang lainnya berkumpul menjadi sungai yang mengalir bersama-sama menuju laut. Air yang suci baik dari mata air ataupun lautan mempunyai kekuatan menyucikan” (dalam Japa. 2008:51).

Japa (2008:52) juga menyebutkan dalam budaya nusantara ada tradisi mandi kembang telon dan mandi kembang setaman yang merupakan bagian dari upakara atau ruwatan pembersihan diri sebagai media alternatif untuk memetralkan pengaruh buruk atau pengaruh negatif yang bersifat rohani dan jasmani. Air suci digunakan untuk menyembuhkan berbagai penyakit karena kotoran niskala seperti penyakit karena pepasangan, leteh, perasaan kurang tenang dan lainnya upacara melukat yang akan memberikan pancaran aura positif bagi yang melakoninya. Dalam Rgveda X.9.6) ada disebutkan:
“Sanghyang Soma mengatakan bahwa air memiliki semua faktr-faktor penyembuhan” Dalam Rgveda X.9.5 ada pula disebutkan:
“Kami memohon pada penguasa air agar menyembuhkan penyakit kami”

Dalam Rgveda I.23.20 ada disebutkan:
“Air menyembuhkan segala penyakit”

Dalam Rgveda X.82.6 ada disebutkan:
“Semua Dewa (simbol milik yang berharga) bertumpuk sedikit demi sedikit di dalam air itu dan air mengambil benih alam semesta yang pertama di dalamnya” (dalam Japa. 2008:61).

Dari penjelasan di atas tersebut air itu sangat pentinglah, untuk mendapatkan qualitas yang baik, penuh dengan kesucian diperlukanlah suatu proses tradisi atau budaya seperti yang dilakoni di Bali dengan upacara atau ritual oleh para orang yang di-suci-kan seperti pendeta atau pemangku atau Balian / Pangusada dengan sarana banten berupa ruwatan membuatan tirta panglukatan.

Dari berbagai penjelasan tersebut di atas maka disimpulkan penyakit berupa mala dan letuh , pengobatan dengan menggunakan sarana air yang disuci (tirta penglukatan) dan sarana sesajen (bebayuh, penebusan wuton,upakara pamancut, naur sesangi dan sebagainya).

4.3. 2 Terapi Penyakit Karena Tidak Sehimbangnya Tri Ala.

Dalam wawancara (1 Maret 2016) sempat di turkan oleh Jro Dalang Wayan Lalar bahwa:
“Penterapian penyakit bila dikarenakan tidak sehimbangnya datudalam tubuh yang disebut Tri Ala (kadar api atau panes, kadar air atau dingin, kadar udara atau kapha atau dumelada) dalam tubuh dengan menggunakan bahan dari tanaman obat”.

Dilanjutkan menjelaskan bahwa: “(1) Boreh penggunaannya dicampur dengan cairan (air, cuka, arak atau alcohol / ditentukan) lalu dilulurkan disekujur tubuh atau didaerah keluhan; (2) Loloh atau jamu penterapiannya dengan cara diminum; (3) Tutuh atau pepehcara penterapiannya dengan cara ditutuh (diteteskan pada mata atau hidung); (4) Usugcara penterapiannya dengan mengosok-gosok ramuan usug secara merata pada bagian tubuh tertentu; (5) Ses atau cairan pembersih luka, dibasai bagian tubuh yang sakit / terluka dengan menggunakan kapas, kain halus dan sebagainya; (6) Uap atau urap penterapiannya dengan cara mengasapi pasien pada bagian tubuh tertentu; (7) Oles menterapinya menggunakan alat untuk mengoleskannya berupa lidi, kuas atau yang lainnya pada bagian tertentu; (8) Limpun atau apunpenterapiannya dengan cara menguapkan di sekujur tubuh biasanya dengan ramuan dalam keadaan hangat-hangat kuku; (9) Kacecel atau suatu penterapian dengan cara melakukan pijitan jari jemari yang sebelumnya dilumuri sari pati atau minyak yang telah berisi obat ramuan; (10) Obat sembur yaitu bahan obat dikunyah, setelah hancur lalu disemburkan pada bagian tertentu dari tubuh orang yang sakit; (11) Obat tempel atau tapel yaitu kalau ditempel pada umbun-umbun disebut pupuk, ditempelkan pada daerah keluhan atau biasanya pada pusat nadi, umbun-umbun (pupuk) atau bagian tubuh tertentu”.

Penjelasan tersebut mendasar seperti dijelaskan oleh Balian Nyoman Suarjana (dalam Yuliana.213:202-210) bahwa:
“Obat oles yaitu dioleskan pada bagian tubuh yang sakit, boreh yaitu ramuan yang dibalurkan pada bagian tubuh yang sakit, simbuh yaitu ramuan obat yang dikunyah terlebih dahulu lalu disemburkan ke bagian tubuh tertentu, uap yaitu ramuan obat yang digerus terlebih dahulu lalau diurapkan pada bagian tubuh tertentu seperti di perut bagain di dada dan bokong, usug yaitu ramuan obat yang digosokkan pada bagian tubuh tertentu, eses bagaian luka yang dikompres dengan air yang berisi ramuan obat, limpun ramuan obat yang diurutkan pada bagian-bagian tubuh yang sakit, limpun ramuan obat yang diurutkan pada bagian yang sakit, kacekel yaitu ramuan obat yang digunakan bersamaan dengan proses pemijetan anggota badan yang sakit dan tampel yaitu ramuan obat yang ditempelkan pada bagian anggota badan yang sakit”.

4.3.3 Terapi Penyakit Sula dan Sejenisnya

Jro Balain Dalang Wayan Lalar (wawancara. 26 Juni 2016), menuturkan bahwa untuk penyakit Sula (penyakit yang terasa nyeri disekitar perut namun rasa nyerinya berpindah-pindah) hal ini sering disebut pemalinan, Bahan obatnya: temutis, babakan kayu Shey (kulit dari kayu dagdag sey) saat mengambil jangan sampai kena bayangan si pemetik bahan obat, cara Penterapiannya: disiapkan simbuh dengan cara, semua babakan / kulit dagdag shey di panggang lalu dikunyak dengan mencampurkan sedikit garam, setelah agak hancur lalu disimbuhkan pada permukaan perut yang nyeri. Bila penyakit sula bila diraba rasa nyerinya bertambah keras, terasa mengilut-hilut yang disebut sula lindung) buatkan ramuan untuk simbuh dengan bahan base genep (bumbu Bali dengan bahan lengkap), untuk loloh-nya dibuatkan ramuan dari daun kelor ditambahkan gula Bali.

4.3.4 Penyeseh Wanita Melahirkan.

Wanita yang sulit melahirkan karena pengaruh ilmu hitam, perlu p enyeseh (sarana gaib untuk melancarkan wanita melahirkan anak) yaitu dengan menggunakan rambut memedi dan batu bolong direndam, mohonkan kepada penguasa semesta (jampi-jampi mantra), lalu airnya diminum dan sisa airnya diusapkan pada perutnya.

Menurut Sari (2013:113) bahwa batu bolong adalah suatu batu yang berisi lubang di dalamnya karena pengaruh alam, digunakan sebagai sarana untuk petenungan penyakit.

 4.3.5 Penyakit Karena Terkena Racun

Jro Balian Dalang Wayan Lalar (wawancara. 26 Juni 2016) menuturkan, untuk penyakit karena terkena racun / cetik gringsing, cara penterapiannya dengan memberikan minuman minyak yuyu gringsing dicampur dengan kelungah mulung.Keni Cetik Lelebur Barus penyakitnya perut, penderita kembung dan gemetar seperti, panas dingin, setelah itu lalu mencret disertai dengan kembung, kepalanya sakit seperti terasa pecah, sarana penterapiannya digosok dengan kapur barus, air jeruk, dan diberi minuman minyak cukli asli dicampurkan kama ulam agung dan minyak lungsir asli serta air kelungah mulung, dan masih banyak sekali jenis cetik yang dibuat oleh orang jahil dengan jenis terapi ramuan yang berbeda-beda pula.

Menurut Ryu (2013) Kena Cetik Lelebur Barus, ciri penyakitnya perut penderita kembung dan gemetar seperti, panas dingin, setelah itu lalu mencret disertai dengan kembung. Kepalanya sakit seperti terasa pecah, sarana obatnya: minyak cukli, minyak lungsir, air batang pisang yang busuk, gula garas, bawang merah, diminum setelah ditumbuk dan disaring!.

Juga ada disebutkan dalam Lontar Usada Cetik lembarNo. 79.
Keni Cetik Lelebur Barus, panglaranya bengka, tur ngetor, kadi nged, wus mangkana mising, wus mising malih bengka. Duwurnya sakit kadi sigar, sa., lengis cukli, lengis lungsir, yeh kelungah mulung, gula garas, bawang”.

Hal serupa juga disebutkan oleh Sari (2013:113) bahwa Minyak Lungsir dan Minyak Cukli yang terbuat dari minyak keong darat dan keong darat yang menyala dan berwarna warni digunakan sebagai obat menangkal cetik / racun.

4.3.6 Terapi Untuk Penyakit Niskala Lainnya

Menurut penuturannya (wawancara 1 maret 2016), penyakit karena kekuatan jahat atau akibat penyakit yang dibuat orang lain, leak / desti, teluh, Trangjana / acep-acepan, bebai dan penyakit niskala lainnya, penterapiannya dengan menggunakan saran tirta (air suci) atau sarana lainnya yang telah diberi kekuatan magis atau mantra -mantra atau berupa sarana rerajahan, aksara wijaaksara, modre, yantra atau bentuk lainnya untuk mengusir penyakit yang dibuat oleh manusia jahil serta sebagai sarana perlindungan agar jangan sampai dibencanai kembali .

Hal tersebut sesuai dengan yang disebutkan oleh Nala (1994: 185) bahwa leak membuat orang menjadi sakit bukan masuk ke dalam tubuh manusia, tetapi dengan cara menakut-nakuti, sehingga dia menjadi sakit, akibat ketakutan yang amat sangat. Penangkal leak yang paling utama adalah ingat pada Hyang Widhi dan melakukan ajaran dharma agama dengan benar dan baik.

Dalam penjelasan tersebut di atas bahwa orang yang sakit karena takut akan leak dapat menggunakan sarana untuk meningkatkan srada kepada Sang Hyang Widhi Wasa dengan sarana perlindungan diri baik berupa tirta (air suci) atau sarana lainnya yang telah diberi kekuatan magis atau mantra -mantra atau berupa sarana rerajahan, aksara wijaaksara, modre, yantra atau bentuk lainnya.

 

4.3.7 Terapi Mantra sebagai Pengurip Tamba

Disamping ramuan tersebut di atas Jro Balian Dalang Wayan Lalar memohonkan kepada saudara yang diajak lahir baik saudara si balian / si pangusada dan saudara empat juga atas seijin bhatara gurunya si pasien agar singkrun membantu penyembuhan. Dikatakan bahwa sebelum sarana obat tersebut diberikan ke pasien diberikan mantrapengurip obat sebagai penguwat obat sebagai berikut:
“Om rira mas cahya urip, canekangsarwa bangun teke urip,
teka urip, teka urip, urip, urip, urip, sidha urip, Ong awe-awe nama swaha,
Om sanghyang kune ngeles akene urip Mantran-ku
mati bangun pada urip, teka urip, teke urip, teke urip
Om bhatara guru tumurun saking swarga suralaya, angurip sakeluwiring gawenku,
asing gawenku pada urip, teke urip, teke urip, teke urip.
Om Sang Kundameles angurip Mantranku, sing mati bangun pada urip, teka urip, teka urip, teka urip”.
Om Am Brahma kedep, Om Um wisnu mandi, Om Mam Iswarasandi Om
Masih banyak mantra yang lain sempat diucapkan oleh Jro Balian Dalang Lalar.

Penjelasan tersebut di atas sesuai yang disebutkan oleh Nala (1994:127) bila memberikan obat pada sang sakit haruslah hati-hati, jangan gegabah. Lihat mata si sakit karena disitu terletak bayangan roh yang hitam atau putih, panas, dingin atau sebaha (bagaikan bara api yang disram air). Bila layu tidak bercahaya terlihat lemah seperti mata mayat maka jangan diberi obat, bila kasihan kepada si sakit, berikan obat tetapi tanpa diisi mantra, agar tidak terkena kutuk oleh Sang hyangMantra. Mantra sebagai sarana mapinunas kehadapan Ida Sang Hyang Widhi (Yuliana. 2013:vii). Mantra adalah sejumlah aksara tertentu atau pola gabungan kata-kata sanskerta yang diambil dalam kitab weda sebagai simbul bunyi, yang merupakan sarana kekuatan gaib dengan vibrasi yang mampu mempengaruhi ketenangan atau kedamaian agar pasien lebih cepat sembuh. Dalam pengobatan modern mantra hampir sama dengan audioterapi yaitu pengobatan dengan bunyi-bunyian (music healing), efeknya akan merangsang tubuh lebih efektif untuk memproduksi zat kekebalan tubuh (autoimun), karena ketenangan dan kedamaian pasien dan fibrasi lingkungan sekitar maka autoimun pasien akan meningkat dengan sendirinya (Nala. 2006:161-163).

Jro Balian Dalang Wayan Lalar juga memberikan saran-saran spiritual kepada pasiennya, untuk penyakit tertentu agar melakukan beberapa pantangan-pantangan yang harus seperti waktu makan dan minum disesuikan, atur waktu istirahat tidur dan lakukan pekerjaan sesuaikan dengan umur atau kemampuan fisik.

Penjelasan tersebut di atas sesuai dengan keilmuwan ayurveda bahwa bagi pasien sebaiknya menghindari pantangan-pantangan yang memicu kambuhnya suatu penyakit yang diderita. Keadaan tubuh harus selalu sehimbang, untuk dapat menjaga unsur tridosa (unsur air, api dan angin dalam tubuh). Ada 3 (tiga) hal pokok yang harus diperhatikan dalam yang diistilahkan tri upasthambha (Nala (1989: 72-73)yaitu:

  • Ahara yaitu melakukan diet seimbang, makan dan minum sesuai kebutuhan baik dalam kualitas maupun kuantitas;
  • Nidra yaitu tidur dengan baik, dalam sistema ayurveda tidur yang baik dikatakan sepertiga dari perputeran hari, hal itu dilakukan guna memperbaiki sistem jaringan yang rusak;
  • Vihara yaitu berperilaku dengan gaya hidup yang alami atau melakukan aktivitas disesuaikan dengan umur dan kemampuan tubuh.

Jro Balian Dalang Wayan Lalar (wawancara, tanggal 1 Maret 2016) menjelaskan, pada umumnya sebagai tradisi di Bali secara turun temurun, bila pasien telah pulih dari sakitnya, mereka akan datang pada saat piodalan dipelinggih taksu, para pasien yang telah sembuh datang bersembahyang dengan persembahan sebisanya baik berupa punjung alit,atau daksina pejati, atau banten peras. Hal tersebut dilakukan sebagai tanda syukur dan rasa bhaktinya kepada sesuhunan yang melinggih di palinggih taksu. Tata Cara penterapian usada yang merupakan pengobatan holistik, dilakukan dengan mapiuning atau mapinunas kehadapan Ida SangHyang Widhi Wasa, sehingga kekuatan gaib Mantra diperlukan. Mendiagnosis penyakit yang benar, prognosis atau memperkirakan jalannya penyakit, pemilihan bahan obat atau pemerlakuan terapi atau pemberian obat haruslah tepat sehingga kesembuhan pasien pun akan lebih cepat.

Kesimpulan dari tata cara mendiagnosis suatu penyakit menurut Jro Balian Dalang Wayan Lalar dilakukan dengan berbagai cara seperti wawancara langsung, melihat / memperhatikan langsung kelainan tubuh pasien, menenung datangnya penyakit, dan wacakan wuton. Tata cara penyiapan obat dengan bahan-bahan dari tumbuhan (taru) dengan cara diperas / dijus atau dengan cara perebusan menggunakan air atau minyak, dengan cara perendaman, dengan cara dibejek (dengan menggunakan tangan / dilumatkan) atau di gerus (diulig), dengan cara dikunyah (sembur), ada pula dengan cara menempelkan pada bagian keluhan. Bahan-bahan obat dari binatang (sato) dengandigoreng, direbus, direndam, dipanggang, dikeringkan, langsung diaplikasikan seperti makanan / diminum atau ada pula ditempelkan pada daerah keluhan, penyiapan bahan obat dari mineral dengan cara mencampurkan pada bahan makanan atau minuman, atau menempelkan sarana tertentu pada bagian tubuh tertentu. Penyiapan obat dengan sarana atau bahan dari benda-benda gaib dengan cara merendam (wangsuhan), di tempelkan atau dilakukan ruwatan dengan sarana upakara, japa dan mantra-mantra gaib. Dan tata cara penterapian penyakit karena berupa mala dan letuh, cara penterapiannya dengan sarana sesajen (bebayuh, penebusan wuton,upakara pamancut, naur sesangi dan sebagainya). Penyakit karena digawe orang (leak, desti dan sejenisnya) dengan menggunakan energy batin (Mantra-Mantra, bebayon atau prana), disamping meningkatkan kekebalan keimanan dengan sugesti (pemberian jimat-jimat tertentu dan dengan barang bertuah atau minyak khusus atau rendaman benda benda gaib / paica. Pengobatan penyakit karena tidak sehimbangnya tri ala (panes, nyem, dumelada) dengan menyehimbangkan dengan ramuan tertentu seperti jamu-jamuan (loloh), sembar (simbuh), dengan urap, pemanasan (seeb, dusdus), pemijatan (apun/uut/limpun), diet atau brata, dengan air putih (tirta/penawar).

Oleh I Nyoman Sridana. S. Kes.H., M.Si
Herbal Usadha Taru Pramana

25 Mei 2019


Home || product 1 || Produk 2 || Product 3 || Produk 4 || Cara Pesan || Profile || Terapi Usadha Bali || Artikel || Contact Us

Kesehatan merupakan anugerah terbesar yang diberikan oleh Tuhan YME kepada hamba-Nya.
Tanpa kesehatan, hidup tak akan berarti. Namun terkadang orang lupa akan nikmat kesehatan yang dimilikinya karena terhanyut akan mimpi-mimpi indahnya.

Prinsip keseimbangan untuk mencapai kehidupan yang tenteram. Yakni cinta, kesehatan, dan kemapanan
Kesehatan selalu tampak berharga setelah kita kehilangannya.
Dalam kesehatan terdapat kebebasan, Kesehatan adalah hal paling pertama dalam semua kebebasan.


Renungkan !!!

Danny, 29/12/09
logo herbaltaru pramana Usada Taru Pramana
UD. VisionBali Herbal Indonesia
Herbal Usada Taru Pramana
Jl. Tukad Badung XXIII No. 27 Renon, Denpasar 80226 Bali
Phn, line,Wa, SMS: 085100426261
www.herbaltarupramana.com
HerbalUsadaBali.com

View Large Map